SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin upacara penutupan pendidikan (tupdik) dan Wisuda Sarjana Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-70 dan ke-71. Acara ini dilaksanakan di Gedung Maspardi AAL, Bumimoro, Moro Krembangan, Surabaya, Kamis (10/7).
Upacara ini diikuti oleh 182 taruna dan 10 taruna wanita dari angkatan ke-70, serta 228 taruna dan 13 taruna wanita dari angkatan ke-71. Dalam upacara tersebut, KSAL secara simbolis mengalungkan samir kepada para wisudawan, sebagai tanda kelulusan dan pencapaian akademik. Sementara itu, penyerahan ijazah dilakukan oleh Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Dato Rusman.
Angkatan ke-70 merupakan program pendidikan selama empat tahun. Sedangkan Angkatan ke-71 adalah angkatan pertama dari program pendidikan baru berdurasi tiga tahun, ditambah satu tahun masa pasif sebelum dilantik sebagai perwira. Program tiga tahun ini mulai diberlakukan tahun ini dan akan menjadi standar pendidikan AAL ke depan.
KSAL menyampaikan bahwa para calon perwira di masa mendatang harus dibekali dengan ilmu dan keterampilan teknologi yang relevan dengan tantangan peperangan modern. “Kita melihat bahwa konflik-konflik saat ini, seperti di Rusia, Ukraina, Timur Tengah, India, Pakistan, termasuk Iran dan Israel, semuanya melibatkan penggunaan teknologi tinggi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa para taruna telah mulai mempelajari berbagai alutsista (alat utama sistem senjata) yang terkait dengan peperangan berbasis teknologi. Beberapa taruna bahkan telah membuat skripsi yang berfokus pada pengembangan drone untuk peperangan jarak dekat.
Selain itu, KSAL menegaskan pentingnya pemahaman tentang dunia siber dan teknologi informasi. “Peperangan informasi dan peperangan siber kini bahkan telah berlangsung dalam masa damai,” ujarnya.
Untuk itu, kurikulum pendidikan Taruna AAL kini semakin menitikberatkan pada penguasaan teknologi peperangan masa depan. Termasuk pengembangan dan pengoperasian alutsista modern.
Upacara ini sekaligus menandai langkah awal para taruna untuk mengikuti Prasetya Perwira (Praspa) di Jakarta, sebelum resmi dilantik dan menyandang pangkat Letnan Dua.(*)