SURABAYAONLINE.CO – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang di Kecamatan Muara Pawan terus memainkan peran strategis dalam menopang sistem kelistrikan regional Kalimantan Barat. Sejak beroperasi komersial pada 2016, PLTU dengan kapasitas 2 x 10 MW ini berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi wilayah serta menjaga stabilitas pasokan listrik untuk lebih dari 60.000 pelanggan di Ketapang, Kayong Utara, dan sekitarnya.
Mengandalkan batubara lokal sebagai sumber energi utama, PLTU Ketapang tidak hanya menekan biaya pokok produksi (BPP) dibandingkan pembangkit berbahan bakar diesel, tapi juga memperkuat ketahanan energi daerah. Dengan rata-rata produksi mencapai 144 GWh per tahun, listrik yang dihasilkan dialirkan ke jaringan distribusi PLN untuk melayani berbagai sektor vital seperti rumah tangga, industri kecil dan menengah (IKM), fasilitas umum, serta kawasan komersial.
Meski berbasis energi fosil, pengelola PLTU Ketapang tetap berkomitmen terhadap prinsip pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Operasional pembangkit dilakukan sesuai dengan regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dengan fokus pada efisiensi pembangkitan, pengendalian emisi, dan optimalisasi proses.
“Dengan tingkat availability factor yang tinggi, PLTU Ketapang mampu menjaga pasokan listrik secara konsisten sekitar 12 GWh setiap bulan, yang sangat penting untuk kebutuhan masyarakat dan sektor usaha di Kalimantan Barat,” ujar perwakilan manajemen pembangkit.
Kehadiran PLTU Ketapang berdampak langsung terhadap efisiensi biaya operasional PLN, sehingga turut menjaga tarif dasar listrik tetap stabil bagi pelanggan. Dibandingkan dengan pembangkit diesel, setiap GWh listrik dari PLTU ini memberikan penghematan signifikan dan menekan tingkat emisi.
Tak hanya soal listrik, PLTU Ketapang juga aktif dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui pembangunan infrastruktur desa, pelatihan tenaga kerja lokal, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan rasio elektrifikasi Kalimantan Barat yang kini telah menembus lebih dari 98%, PLTU Ketapang menjadi salah satu motor penggerak utama dalam mendekatkan akses energi ke seluruh pelosok. Di wilayah Ketapang sendiri, efeknya sudah sangat terasa, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan.