SURABAYAONLINE.CO – Semangat kolaborasi dan pemberdayaan UMKM kembali digaungkan oleh Kita Tumbuh Bersama (KTB) Group. Bertempat di Pasar Atom Mall Surabaya, KTB Group menggelar acara Halalbihalal 1446 H bersama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Minggu (27/4/2025). Acara ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi sekaligus memperkuat solidaritas di antara komunitas UMKM binaan KTB.
Dengan tema “Merajut Silaturahmi, Menguatkan Persatuan UMKM di Momentum Halalbihalal 1446 H,” kegiatan ini berlangsung meriah selama tiga hari, berkat dukungan penuh dari manajemen Pasar Atom dan Masjid Cheng Ho.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung acara ini, terutama manajemen Pasar Atom dan Masjid Cheng Ho yang telah memfasilitasi dengan sangat baik,” ujar Diana, perwakilan panitia KTB.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting UMKM, di antaranya Ketua UMAMA Agustin, Ketua BERLIAN Ida Suryati, Ketua HRA Salim, dan Ketua OKE OCE DC, yang semakin memperkaya semangat kebersamaan.
Peni, Ketua UMKM KTB, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas kekompakan komunitas.
“Tanpa teman-teman, saya tidak ada artinya. Kita harus terus bekerja keras, kompak, dan berbagi untuk mencapai tujuan bersama: bukan hanya omzet, tapi omzet yang penuh berkah,” tegas Peni.
Acara Halalbihalal ini juga dihadiri oleh berbagai kelompok KTB seperti KTB Pondok Elisa (kerohanian Kristen dan Katolik), KTB Kerohanian Budha, hingga KTB Mama Jelita, mencerminkan keragaman dan inklusivitas dalam jaringan KTB Group.
Dari Nol Menjadi Pelaku UMKM Sukses
Dalam sesi berbagi inspirasi, Ida Suryati, yang akrab disapa Ida Yayak, membagikan kisah perjalanan bisnisnya, Yayak Waday. Berawal dari bekal makanan yang dibuat untuk putrinya, Ida tanpa latar belakang kuliner, kini sukses membangun bisnis roti goreng aneka rasa yang berkembang pesat.
“Saya dulunya basic akuntansi, tidak tahu soal F&B. Tapi karena membawakan bekal untuk anak, dan tanpa sengaja berbagi ke teman-temannya, akhirnya berbuah jadi peluang bisnis,” tutur Ida.
Prestasinya pun tidak main-main, ia berhasil masuk 30 besar kompetisi Bogasari meskipun tanpa pengalaman membuat roti sebelumnya.
“Dari 30 roti, berkembang jadi 400 roti per hari. Semua proses ini membangun kepercayaan diri saya bahwa saya bisa,” tambahnya.
Dukungan dari berbagai pihak seperti Bogasari, Grand Food, hingga kemudahan akses pembayaran digital (QRIS) dari bank lokal mempercepat pertumbuhan bisnis Yayak Waday.