SURABAYAONLINE.CO – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik menggelar sarasehan bertajuk “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa” di Aula Dhurung Bawean, Kantor Pemkab Gresik. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah atau yang akrab disapa Bu Min, serta sejumlah pejabat dan organisasi terkait.
Dalam sambutannya, Bu Min menyoroti permasalahan HIV/AIDS yang masih menjadi tantangan besar di berbagai aspek, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari perspektif sosial, politik, agama, dan ekonomi.
“HIV/AIDS bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga menyangkut keadilan sosial. Selaras dengan tema tahun ini, saya berharap orang dengan HIV (ODHIV), orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan anak dengan HIV/AIDS (ADHA) dapat menikmati hak-haknya dan hidup mandiri,” ujar Bu Min.
Bu Min menegaskan pentingnya menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA sebagai upaya mendukung keberhasilan program Three Zero pada 2030, yakni nol kasus baru, nol kematian terkait HIV/AIDS, dan nol diskriminasi.
“Kunci keberhasilan ada pada kolaborasi lintas program dan sektor. Semua pihak, termasuk jajaran kesehatan, duta peduli HIV/AIDS, dan mitra kerja, harus aktif memberikan edukasi serta sosialisasi terkait penanggulangan HIV/AIDS,” tambahnya.
Menurut data, sejak 2019 hingga Oktober 2024 tercatat 667 kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Gresik. Ketua KPA Kabupaten Gresik, dr. Adi Yumanto, menyebutkan bahwa pihaknya fokus pada langkah pencegahan melalui pelatihan duta peduli, penyuluhan ke sekolah, hingga kegiatan berbasis pentahelix.
“Kolaborasi strategis antara pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media menjadi pendekatan kunci untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Gresik,” jelas dr. Adi.
Pada kesempatan tersebut, Bu Min juga menyerahkan bantuan secara simbolis dari BAZNAS Kabupaten Gresik kepada ODHA dan ADHA sebagai bentuk dukungan moral dan material.
Hadir dalam acara ini Kabag Kesra Yusuf Anshori, Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dr. Puspitasari Wardani, serta organisasi perempuan Gresik.
Melalui momentum ini, Pemerintah Kabupaten Gresik berharap dapat memperkuat komitmen masyarakat dalam menanggulangi HIV/AIDS.
“Mari jadikan sarasehan ini sebagai momen untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencapai target Three Zero pada 2030,” pungkas Bu Min.
Upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menekan penyebaran HIV/AIDS sekaligus menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara bagi seluruh warga Kabupaten Gresik.