SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PP FTI), optimis bisa meraih 10 medali emas di ajang SEA Games XXXIII Thailand 2025. Lebih mengejutkan 80 persen atlet triathlon asal Jatim akan bergabung dengan Timnas.
Ketua PP FTI, Armand van Kempen menjelaskan pada SEA Games Thailand ada 11 medali emas yang diperebutkan dan Indonesia memiliki peluang untuk bisa merebut 10 emas.
“Kita babat habis, target 10 emas itu berdasarkan data dari hasil lomba yang selama ini diikuti oleh para atlet Indonesia di beberapa event,” kata Arman Van Kempen, beberapa waktu lalu.
Arman melihat, di beberapa lomba bertaraf internasional seperti hasil lomba di 2024 Asia Triathlon Cup Kota Kinabalu-Malaysia, atlet Indonesia Martina Ayu Pratiwi berhasil finis di urutan ke lima dengan catatan waktu 01:01,57detik.
Sedangkan, diperingkat pertama Michelle Magni dari Amerika Serikat(01:00,48), kedua Hyw Rim Jeong asal Korea (01:01:06), ketiga Sian Munks dari Australia (01:01:18) dan peringkat empat Gayeon Park asal Korea(01:01:45). “Catatan waktu Martina masih terbaik di level Asia maupun Asia Tenggara,” kata Arman.
Ia juga mengatakan, untuk bisa meraih juara umum SEA Games, saat ini PP FTI juga sudah menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di dua provinsi yakni Jabar dan Jatim. “Kita didukung Menpora dan Pelatnas sudah digelar sejak 2024,” katanya.
Lebih lanjut, Arman mengatakan kalau perekrutan atlet pelatnas dilihat dari hasil lomba yang digelar di level nasional maupun internasional, salah satunya adalah hasil di PON XXI Aceh-Medan saat itu Jatim berhasil meraih juara umum dengan merebut 4 emas, 2 perak perunggu.
Empat emas itu diraih oleh, M Noval Ashiddiq di Standart Distance putra, dan Binta Erlen Salsabela Standart Distance putri. Kemudian Martina Ayu Pratiwi berhasil merebut dua emas di Sprint Distance dan Sprint Distance putri.
Ia mengakui, kalau pola pembinaan atlet triathlon di Jatim berjalan cukup bagus dan ini dibuktikan dengan 80 persen atlet triathlon di Pelatnas dari Jatim.
“Jatim saat ini menjadi barometer dan tolok ukur pembinaan atlet triatlhon namun kami berharap semua pengprov di Indonesia bisa terus melakukan pembinaan agar muncul atlet potensial,” katanya. (ega)