Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Dikisahkan di hari pengadilan di akhirat, terdapat tiga orang yang dihadapkan. Mereka bertiga sangat percaya diri, di kacamata manusia, mereka memang pantas mendapatkan surga.
Namun ternyata pengadilan manusia tentu jauh berbeda dengan pengadilan-NYA. ALLOH Maha Tahu segala amal perbuatan manusia. Meskipun amalan sebesar zarrah (atom), ALLOH memutuskan setiap perkara tanpa zalim.
Tiga orang yang merasa calon penghuni surga itu, ternyata diseret dengan kasar ke neraka. Ternyata amalan mereka, tidak ikhlas, tidak ada keimanan seperti amalan amalan surga, beramal namun diiringi dengan hati dan perangai yang jelek; amalannya selama didunia tidak mentauhidkan ALLOH, baik niat maupun amal perbuatannya.
ALLOH berfirman kepada mereka:” Apa yang telah kalian perbuat dengan berbagai nikmat-KU itu?”
Orang pertama, seorang mujahid menjawab:” Saya telah berperang karena-MU, sehingga saya mati syahid.”
Orang kedua, seorang Alim menjawab:” Saya mengajarkan ilmu agama dan membaca Al-Qur’an kepada masyarakat. Semua ini kulakukan karena ENGKAU.”
Orang ketiga, seorang dermawan menjawab:” Saya selalu bersedekah dan berinfaq di jalan yang ENGKAU cintai, aku melakukan ini karena ENGKAU.”
ALLOH pun berfirman:” Kalian berdusta.”
(Kepada orang pertama):” Kamu berperang karena ingin agar namamu disebut sebut manusia sebagai pemberani (pahlawan).”
(Kepada orang kedua):” Kamu mengajarkan ilmu dan membaca Al-Qur’an agar disebut sebagai orang alim ulama dan Qori.”
(Kepada orang ketiga):” Kamu bersodaqoh dan berinfaq agar kamu ingin disebut orang yang dermawan.”
Di akhir kisah, Rasulullah saw bersabda:” Sungguh ada seseorang yang melakukan amalan amalan penghuni surga menurut kacamata manusia; tetapi ia termasuk penghuni neraka…….”