SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Menko Polhukam RI Mhafud MD menegaskan, bendera Nadhlatul Ulama (NU) harus dikibarkan setinggi-tingginya.
Hal itu ditegaskan saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Kamis (2/2).
Menurut pria kelahiran Pamekasan ini, ketika bendera NU berdiri tinggi, Pemerintah menjadi nyaman. Nyaman dimaksud, kebhinekaan antara sesama terjalin dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menegaskan, Pondok Pesantren memiliki peran penting dalam merawat kebhinekaan dan mencegah gerakan radikalisme.
Mahfud terlihat santai duduk lesehan ala santri, disertai guyonan khas ala pesantren.
Hadir dalam pertemuan terbatas itu, jajaran pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, diantaranya Kyai Abd A’la Basyir, Kyai M. Ainul Yaqin, Kyai H. A. Syamli, Kyai Ubaidillah Tsabit, Kyai Hasan Tsabit, Kyai Majdi Tsabit, Kyai M. Mustofa, Kyai Syauqi Hishom, Kyai Maimun Samsudin, Kyai Mohammad Hosnan dan Kyai Abdullah Sajjad.
Selain jajaran pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, turut hadir dalam kesempatan ini, Ketua PCNU Kabupaten Sumenep Kyai Panji Taufiq, Rois Syuriah Kyai Hafidi Tsabit didampingi pengurus MWC NU Guluk-guluk.
Menteri Pertahanan era Gus Dur ini hadir di Sumenep dalam rangka menghadiri beberapa acara, diantanya peninjauan progres pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menghadiri acara dialog dengan kepala-kepala daerah se Pulau Madura, di Pendopo Kabupaten Sumenep. (Upek)