SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Lembaga keuangan yang dibina ormas Nahdlatul Ulama (NU), yakni Baitul Maal wat Tanwil Nuansa Umat (BMT-NU) ikut membantu UMKM. Lembaga ini membantu pemerintah membuka akses modal usaha bagi pelaku UMKM di wilayah Sumenep dan sekitarnya.
Pernyataan ini diungkapkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi ketika membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) XIX Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan BMT-NU di Gedung Korpri Sumenep, Selasa (24/1).
“BMT-NU Sumenep sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, menjadi alternatif untuk memecahkan kebuntuan permodalan bagi UMKM ataupun masyarakat yang ingin membuka usaha,” katanya. Achmad Fauzi
Bupati mendukung langkah BMT-NU Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Sumenep, yang terus melakukan penguatan modal bagi masyarakat yang bergerak dalam bidang usaha mikro.
Ia menjelaskan, selama ini pelaku UMKM mempunyai persoalan untuk mengembangkan usahanya. Di antaranya adalah lemahnya akses permodalan, lemahnya pemasaran, dan lemahnya penguasaan teknologi. Sehingga dengan keberadaan BMT-NU ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi daerah.
“BMT-NU ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat, karena mampu memecahkan permasalahan mendasar terkait permodalan, dalam upaya membangun dan memberdayakan usaha ekonomi masyarakat,” tutur Achmad Fauzi.
Dia berharap, BMT-NU Sumenep bisa menjadi penggerak tumbuhnya ekonomi masyarakat. Hal ini mengingat banyak potensi daerah yang perlu dimaksimalkan menjadi potensi ekonomi.
“Pemkab Sumenep berterima kasih dan mengapresiasi BMT-NU Kabupaten Sumenep atas kontribusinya selama ini yang ikut berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” katanya.
Bupati Achmad Fauzi juga yakin, melalui peran aktif BMT-NU ekonomi mikro di Sumenep akan lebih hidup, karena beberapa pertimbangan. “Selain karena dikelola secara syariah, juga karena jaringan ormas NU di Sumenep ini luas dan menyebar hingga ke pelosok desa,” jelasnya.
Menurut bupati, Pemkab Sumenep tidak bisa bergerak sendiri dalam berupaya memajukan perekonomian masyarakat di kabupaten paling timur Pulau Madura itu. “Karena itu, kemitraan yang konstruktif dan saling menguntungkan harus terbangun dengan baik, sehingga Sumenep sejahtera yang merupakan cita-cita ideal kabupaten ini bisa terwujud dengan baik,” katanya.(rid)