SURABAYAONLINE.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan industri hulu minyak dan gas (migas) berperan dalam peralihan menuju transisi energi menuju net zero emission atau karbon netral di 2060.
Dia menjelaskan, selain untuk mendukung pertumbuhan permintaan energi, gas juga akan dikembangkan untuk menggantikan energi batu bara yang ditargetkan akan lebih banyak menghasilkan karbon. “Industri hulu migas, terutama gas juga akan menjadi penyokong energi pada masa transisi,” kata Arifin dalam pembukaan acara 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021), Nusa Dua, Bali
Dia menjelaskan, industri hulu migas yang awalnya untuk menghasilkan manfaat berupa penerimaan negara juga dikembangkan menjadi mesin penggerak kegiatan penunjangnya, seperti industri perbankan, perhotelan dan lainnya. Dalam perhitungan pihaknya, setiap investasi sebesar US$1, menghasilkan dampak senilai US$1,6 yang dapat dinikmati oleh industri penunjangnya.
Industri hulu migas tidak akan serta merta ditinggalkan karena industri ini juga menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia. Multiplier effect yang ditimbulkan oleh kegiatan ini, telah dirasakan sampai ke sektor-sektor pendukungnya,” urainya.
Dia menjabarkan, penggunaan kapasitas nasional di sektor hulu migas cukup besar, baik dari sisi prosentase maupun nilainya. Sebagai contoh, katanya, pada 2020 penggunaan kapasitas nasional sebesar 57% dengan nilai pengadaan sekitar US$2,54 miliar.
Kemudian, Arifin menyebutkan, Kementerian ESDM sejak tahun lalu berusaha memaksimalkan volume penyerapan gas di dalam negeri, antara lain melalui kebijakan harga khusus untuk sektor kelistrikan dan industri tertentu.
“Kebijakan ini tentu akan mendorong penambahan konsumsi gas. Oleh karena itu lapangan-lapangan migas tetap perlu dikembangkan,” ungkapnya. Potensi lapangan-lapangan migas non konvensional, tambah Menteri ESDM, juga harus digali demi pemenuhan kebutuhan energi masa depan.
Dia berujar, teknologi yang maju dan ramah lingkungan dibutuhkan untuk menjawab tantangan ini sehingga kekurangan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan. (Nug)