SURABAYAONLINE.CO – Toyota mengumumkan investasi sebesar US$3,4 miliar atau sekitar Rp47 triliun untuk mendirikan pabrik baterai mobil listrik di Amerika Serikat (AS) hingga 2031, hari ini Senin (19/10). Dana tersebut untuk lahan dan membangun fasilitas produksi.
Penanaman modal ini merupakan bagian dari investasi global sekitar US$13,1 miliar yang dikucurkan untuk pengembangan dan produksi baterai kendaraan hybrid dan listrik.
“Komitmen Toyota untuk elektrifikasi adalah tentang mencapai keberlanjutan jangka panjang bagi lingkungan, para pekerjaan, dan konsumen,” kata chief executive officer di Toyota Motor North America, Ted Ogawa mengutip AFP.
Untuk mendorong investasi ini, Toyota berencana akan mendirikan perusahaan baru dengan bantuan dari anak perusahaan Toyota Tsusho di AS.
Menurut perusahaan, pabrik baterai tersebut sangat penting untuk keberlangsungan mobil-mobil ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi emisi karbon secara drastis di AS.
Berdasarkan agenda perusahaan, fasilitas tersebut pada awalnya akan fokus pada pembuatan baterai untuk kendaraan listrik hibrida yang diharapkan akan dimulai beroperasi sekitar 2025.
Dijelaskan perusahaan membutuhkan sekitar 1.750 pekerjaan untuk proyek tersebut. Sempat muncul aksi boikot untuk Toyota di AS. Para pemerhati lingkungan di AS sempat menyerukan untuk memboikot Toyota karena diduga memperlambat kemajuan teknologi mobil listrik (EV). Kelompok itu menilai Toyota masih fokus ke mobil hybrid dan konvensional di tengah maraknya produsen otomotif global memperbanyak volume mobil listrik.
Ihwal tudingan ini muncul usai pemerhati lingkungan melihat gelagat Toyota tidak serius dalam pengembangan mobil listrik, sementara pabrikan global lain semakin gencar mempromosikan kendaraan murni bertenaga listrik. Dan Toyota seolah-olah membiarkan konsumen “kecanduan” dengan mobil konvensional.
Toyota dinilai sebagai pioner kendaraan ramah lingkungan di AS dengan produk mobil Prius hybrid mulai 1997. Namun beberapa tahun terakhir perusahaan otomotif asal Jepang itu dianggap mengendurkan dominasinya dan membiarkan perusahaan otomotif lain menyusulnya dengan berbagai teknologi mobil listrik. (Nug)