SURABAYAONLINE.CO, Sumenep– Seiring masuknya Kabupaten Sumenep kedalam zona kuning penyebaran covid-19. Ditambah munculnya mutasi dan varian baru, Pemkab Sumenep melalui RSUD dr. H. Moh Anwar melakukan langkah-langkah preventif
Salah satunya, dengan penambah ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di (RSUD) dr. H. Moh. Anwar. Direktur RSUD Sumenep dr Erliyati mengatakan, berdasarkan data saat ini pasien Covid-19 di Kabupaten Sumenep mengalami peningkatan
Kata dia, penambahan ruang isolosi merupakan upaya RSUD Sumenep meningkatkan pelayanan kepada pasien Covid-19 sebagai rumah sakit rujukan
“Beberapa hari lalu hanya 46 ruang isolasi, nambah ke 50, hingga sekarang sampai 59,” ujarnya. Senin (29/6/21).
Selain itu, kendati ruang isolasi dapat ditangani secara maksimal. Namun, masih terdapat kekurangan dibagian untuk meningkatkan pelayanan yaitu, tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid, baik relawan dokter maupun perawat.
“Kami butuh relawan dokter dan relawan perawat, dan masih diupayakan” imbuhnya.
Erly berharap, masyarakat harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya virus Corona. Sebab, varian baru dari mutasi virus tersebut penularannya lebih cepat. Seperti Covid-19 varian Delta.
Dimana, jenis virus yang bermutasi itu dapan menular dalam waktu lima detik bagi orang yag tidak menerapkan 3 M. Memakai masker, mencuci tangan hand sanitiser dan menjaga jarak. Salah satu tanda-tanda terinfeksi Covid-19 varian Delta adalah, hilangnya indera penciuman dan indera perasa.
“Mari kita saling menjaga, harus benar-benar taat pada anjuran pemerintah. Faktanya, ada pasien dan keluarganya yang meninggal karena Covid-19,” harapnya
Karena menurutnya, jika kewaspadaan masyarakat terhadap Covid-19 tetap begini. Dan cenderung mengganggap remeh, bukan tidak mungkin jumlah pasien yang diisolasi akan bertambah.
“Jangan menganggap remeh, Covid-19 itu ada, beberapa hari lalu sudah ada 2 orang pasien Covid kami yang meninggal,” ucap dia meawanti-wanti,” tutupnya. Th