SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar panen tanaman bunga melati pada lahan demonstration plot (demplot) aplikasi pupuk non-subsidi NPK Phonska Plus seluas 150 hektar di Desa Maribaya Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Jumat (19/3).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan demplot ini merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk menggeliatkan kembali ekspor bunga melati dari Kabupaten Tegal yang sempat terganggu akibat wabah Covid-19 pada tahun 2020.
Demplot ini juga menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik kepada Kementerian Pertanian yang mendorong peningkatan ekspor bunga yang bernama latin Jasminum Sambac ini.
“Ekspor ini akan menambah devisa negara, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” tandas Dwi Satriyo.
Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, ekspor melati dari Provinsi Jawa Tengah selama satu semester sebelum pandemi Covid-19 mencapai Rp 200,55 miliar. Kabupaten Tegal mampu menghasilkan 3.201 ton melati per bulan, sebanyak 110 ton di antaranya diekspor.
Komoditas ini diekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Arab Saudi untuk kebutuhan sembahyang atau campuran dalam minuman karena memiliki aroma yang baik untuk penyegar.
Dwi Satriyo mengungkapkan, Petrokimia Gresik melihat budidaya melati sebagai ceruk pasar yang sangat potensial untuk digarap. Apalagi Petrokimia Gresik memiliki produk inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas budidaya melati, yaitu NPK Phonska Plus.
“Ini juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri, serta upaya menjadi market leader dan dominant player,” ujar Dwi Satriyo. (san)