SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Untuk mendukung petani bunga melati (Jasminum Sambac), Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, xengaja membangun demonstration plot (demplot) aplikasi pupuk non-subsidi NPK Phonska Plus di lahan seluas 150 hektar.
Petrokimia Gresik mengawali demplot ini, dengan pengujian tanah oleh mobil uji tanah. Setelah itu petugas agronomis memberikan rekomendasi pemupukan yang berimbang dan presisi kepada petani.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat melihat bagaimana pertumbuhan tanaman sangat bagus, dan hasil panen yang baik,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat panen tanaman bunga melati pada lahan demplot aplikasi pupuk non-subsidi NPK Phonska Plus seluas 150 hektar di Desa Maribaya Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Jumat (19/3).
Menurut Dwi Satriyo Annurogo, Phonska Plus mengadung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) masing-masing 15 persen, serta unsur hara Sulfur (S) 9 persen dan Zink 2.000 part per million (ppm).
‘Pupuk ini mampu mendorong produktivitas tanaman bunga melati hingga 30 kilogram per hektar,” ujar Dwi Satriyo.
Adapun dosis pemupukan yang digunakan dalam demplot adalah Phonska Plus sebanyak 25 kilogram, Urea 10 kilogram, dan Petroganik 10 kilogram untuk setiap hektar lahan. Dosis pemupukan ini dilakukan selama 6 kali dalam setahun.
“Melalui kegiatan ini kami mengajak seluruh petani untuk menerapkan pemupukan berimbang, dengan mengombinasikan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Ini sebagai dukungan kami untuk membangun pertanian Indonesia yang berkelanjutan,” tandas Dwi Satriyo. (san)