SURABAYAONLINE.CO-Malang (Jatim) – Masalah agraria dan pertanian di negara ini masih merupakan masalah yang masih banyak terjadi sampai saat ini.
mulai dari pengelolaan,penguasaan,kepemilikan serta masalah lainnya masih sering menjadi konflik yang cukup krusial. belum lagi masalah rusaknya ekosistem dan bencana yang timbul akibat eksploitasi besar-besaran terhadap kekayaan alam menimbulkan kerugian yang luar biasa bagi negara juga masyarakat Indonesia pada umumnya.
Dalam rangka memperingati 60 tahun reforma agraria dan hari tani yang diperingati tepat pada 24 september aliansi mahasiswa yang tergabung dalam GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia) menggelar aksi turun jalan dan menggelar aksi di depan kantor DPRD kota Malang
menurut ketua DPC GMNI Malang Anatasius Aryanto Landi atau Alan Landi kepada awak media (24/09/2020) menyatakan “Aksi mahasiswa yang tergabung dalam GMNI di gelar sejak jam 08.00 Wib,dan diikuti oleh sekitar kurang lebih 50 peserta dalam aksi yang digelar didepan gedung DPRD kota Malang tersebut.
Ada beberapa tuntutan yang kami sampaikan diantaranya adalah kami menuntut agar presiden Jokowi bisa menyelesaikan konflik agraria yang masih terjadi diseluruh wilayah Indonesia,menuntut pemerintah untuk mengimplementasikan UU pokok Repforma agraria no 5 tahun 1960 sebagai solusi untuk menciptakan kedaulatan pangan Indonesia,meminta pada pemerintah untuk tidak lagi melakukan tidakan diskriminasi dan represif kepada rakyat,buruh,nelayan dan petani yang menuntut haknya atas tanah sebagai sumber penghidupan,menagih janji pemerintah untuk menindak tegas korupsi pada sektor agraria,pembatalan pembahasan RUU Cipta Kerja,menutut pemerintah kota,kabupaten Malang serta Batu untuk memperhatikan nasib petani,menolak omnibusman law dan mewujudkan repforma agraria sesuai UU dan melaksanakan pasal 33 UUD 45.
dalam aksi tersebut dari pihak DPRD kota Malang salah satu anggota dewan yang menemui dan menerima aspirasi kami adalah wakil ketua DPRD kota Malang Rimzah.S.I.P” paparnya
(Hermin/Red)