SURABAYAONLINE.CO-Kebakaran yang mengakibatkan pemilik rumah alami kerugian ratusan juta rupiah ini fi tengah tengah guyuran hujan lebat. Kebakaran yang terjadi pada Senin (6/7) pagi itu sempat membuat warga sekitar TKP berhamburan keluar rumah di tengah tengah lebatnya Hujan.
Peristiwa kebakaran itu meluluh lantakan bangunan berukuran 4X20 meter itu menyimpan limbah dan tempurung kelapa (bathok kelapa kering) dan tumpukan kardus dan kertas-kertas sehingga api cepat melumatkan isi gudang produksi bathok kelapa tersebut.
“Kita masih melakukan penyelidikan asal usul api, apa karena korsleting listrik atau ada penyebab lain, mohon sabar dulu yaa rekan-rekan, Allhamdulillah tidak sampai dua jam api bisa dikuasai dan padam.” Kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP.Ardi Purboyo di TKP seijjn Kapolres AKBP.Leonard M Sinambela.
Perlu diketahui gudang penyimpanan bathok (tempurung kelapa) milik Anas Faisal 41 warga Jalan Kaliabab Kelurahan Tanjungsari Kec.Sukorejo Kita Blitar ini memang dalam keadaan kosong tidak produksi sejak Pandemi Virus Corona, sehingga saat bangunan terbakar tidak ada satupun karyawan yang masuk.
Menurut Anas Faisal kepada Wartawan mengatakan peristiwa kebakaran diketahui sekitar pukul 08.45 pagi oleh tetangganya, saat itu dirinya tidak berada di rumah, Faisal membenarkan saat peristiwa kebakaran terjadi bahwa gudang tempat produksi kerajinan bathok dalam kondisi kosong, karena karyawanya di liburkan akibat masa pandemi Covid-19 sejak 3 bulan lalu.
” Saat itu saya tidak ada di rumah, sedang keluarga ada di rumah induk yang berdempetan dengan Gudang Produksi, Allhamdulilah tidak ada korban jiwa Mas.” Tutur Anas Faisal.
Peristiwa kebakaran itu sendiri pertama kali diketahui tetangga korban, warga sekitar melihat kepulan asap tebal hitam membumbung tinggi berasal dari gudang kerajinan bathok, langsung warga segera para tetangga langsung berupaya memadamkan api, serta
melapor ke Polisi dan ke Dinas Pemadam kebakaran, walau situasi hujan lebat sejak 07.00 api cepat membesar karena barang-barang yang disimpan di gudang mudah terbakar karena tersimpan tumpukan tempurung kelapa kering, kayu bakar dan tumpukan kertas dan Kardus.
Anas mengaku bila gudang tersebut merupakan tempat Produksi kerajinan Bathok yang menghasilkan produksi import, Anas mengaku kerugian di tafsir mencapai Rp.200 juta lebih, selain bahan bahan kerajinan juga mesin produksi.
Kasat Reskrim Polres Blitar Ķota AKP.Ardi Purboyo menerangkan pihaknya masih melakukan olah TKP, guna mengetahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut, dugaan sementara diduga api berasal dari ruang penyimpanan bahan produksi Tempurung Kelapa.
“Karena kondisi gudang kosong sehingga kurang perawatan atau pengawasan sehingga tempurung tempurung kelapa mengering, bisa juga gesekan tempurung kering bisa menimbulkan percikan api.” Jelas AKP.Ardhi Purboyo mendampingi AKBP.Leonard M Sinambela.
Sementara Plt.Kasatpol PP Pemkot. Blitar Hadi Maskun menjelaskan pihaknya mendatangkan lima mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan, Hadi Maskun mengakui bahwa petugas sempat mengalami kesulitan saat memadamkan api karena di lokasi terbakar terdapat bahan bahan yang mudah terbakar sehingga api cepat merambat.
“Api baru bisa dipadamkan kurang lebih 2 jam, kebetulan hujan lebat jadi api yang di atap tidak menjalar ke rumah warga lainya, di barengi banyaknya warga masarakat yang bergotong royong untuk memadamkan api.” Terang mantan Kabag Humas Pemkita Blitar ini kepada wartawan.(Ari)