Surabayaonline.co -P anti Asuhan Amanah Berkah yang berada di Jl. Kebraon Tengah Blok N no 9a harus segera ditutup, demikian hasil rapat yang dihadiri oleh ketua RT 2, RT 3, RT 4, RW 4, tokoh masyarakat dan Warga RW 4, Kel. Kebraon, Kec. Karang Pilang Surabaya. Kamis 21/5, disalah satu rumah tokoh masyarakat di Jl Kebraon Tengah Surabaya.
Hal ini dikarenakan habisnya kesabaran warga RW 4 Kebraon terhadap panti asuhan tersebut.
Disampaikan dalam rapat itu anak-anak asuh Panti Asuhan Amanah Berkah sering membuat kegaduhan dan keributan, seperti teriak teriak dimalam hari, bergerombol dan menyalakan motor dengan knalpot brong yang memekakkan telinga, mengganggu warga yang lewat disekitar panti dan terlibat tawuran, hal inilah yang membuat warga resah dan hal ini sudah berjalan lebih dari satu tahun terakhir
Puncaknya adalah pada hari Senin 11/5, terjadi tawuran antar panti asuhan, yaitu anak Panti Asuhan Amanah Berkah melawan anak Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang.
Salah seorang tokoh masyarakat, menyampaikan kepada awak media, bahwa perkelahian dan kegaduhan ini telah sering terjadi namun pihak Panti Asuhan Amanah Berkah tampaknya tidak merespon keluhan warga.
“Sudah sering mas diperingatkan, tapi tetap saja anak panti berulah” ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam rapat itu kepada awak media.
Secara terpisah awak media telah menemui Ustaz Amirudin sebagai pembimbing di Panti tersebut untuk mengkonfirmasi apakah pernah dilakukan teguran kepada anak-anak tersebut.
“Setiap anak-anak melakukan hal yang tidak baik, selalu saya tegur, saya tegasi bahwa hal itu tidak baik” ujar Amirudin
Dari kejadian ini, warga mengambil kesimpulan Panti Amanah Berkah tidak mampu untuk membimbing dan membina anak asuhnya, sebab sudah seringkali diperingatkan, ditegur tetap saja kejadian itu terulang.
Terkait anak anak Panti Asuhan Amanah Berkah yang terluka akibat tawuran, telah diperiksa oleh dokter setempat yang kebetulan juga warga Kebraon yang kemudian dirujuk ke Puskesmas terdekat.
Dari hasil pemeriksaan kedua dokter tersebut, ada wacana untuk pemeriksaan lebih lanjut ke Institusi kesehatan yang lebih berkompeten,
“Anak anak ini perlu diperiksa lebih lanjut” demikian ujar dokter yang juga warga kebraon kepada awak media
Namun menurut informasi yang diterima awak media, sangat disayangkan saat akan dijemput untuk dibawa dan diperiksa, anak-anak tersebut sudah tidak ada dipanti.
(*Adi)T
Tulisan ini juga dimuat dimedia online dan dishare ke beberapa afiliasi surabayaonline.co