SURABAYAONLINE.CO-Puluhan warga Kediri mengamuk dan merusak papan nama sebuah pondok pesantren. Video amukan massa itu tersebar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Video yang beredar berdurasi 1 menit 30 detik. Dalam video itu warga tampak berteriak-teriak meluapkan kekesalan mereka. Mereka mengamuk di depan ponpes yang berada di Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.
Menurut salah seorang warga, Budi (40), mereka merasa malu dan marah dengan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pengasuh pondok terhadap santriwatinya. Sang pengasuh ponpes yang dimaksud berinisial MN (39). Saat ini yang bersangkutan sudah ditangkap polisi.
“Kami warga malu dan marah, pengasuh dan pimpinan pondok tidak seharusnya berbuat demikian terhadap murid dan santrinya sendiri,” jelas Budi, Selasa (28/1/2020).
Dalam video juga tampak seorang perempuan yang berteriak meminta maaf sambil menangis di tengah massa yang merusak dan merobohkan papan nama pondok. Perempuan tersebut diduga merupakan bagian dari keluarga MN.
Hingga kini Polres Kediri masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencabulan tersebut. Polisi meminta keterangan sejumlah saksi. Mulai dari warga, teman korban dan penghuni ponpes.
Sebelumnya diberitakan seorang pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Kediri diamankan polisi. Ia diduga telah melakukan pencabulan terhadap santriwati.
Pelaku berinisial MN (39) warga Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Kasus ini tengah dalam penanganan Unit PPA Polres Kediri.(detik)