SURABAYAONLINE.CO-Warga seputaran Ponpes di Kelurahan Garum Kec.Garum Kab.Blitar di kejutkan kegaduhan pada Selasa malam (5/11) di salah satu ruangan dapur Ponpes, kegaduhan karena salah satu siswa Ponpes di dapati alami tersengat aliran listrik, dengan posisi posisi terlentang dan kejang kejang,korban yang di ketahui bernama AM(13) siswa asal Desa Wates Kec.Wates Kabupaten Blitar, ketika sedang melakukan aktifitas di belakang Pinpes berdekatan dengan dapur Ponpes.
Guna menyelamatkan AM, akhirnya korban dirujuk ke Puskesmas oleh warga setempat bersama Pengurus Ponpes dimana AM merupakan anak asuh Ponpes tersebut.
Dengan kejadian tersebut Polsek Garum mendatangi TKP bersama team Inafis Unit Reskrim Polres Blitar setelah menerima laporan.
Menurut Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto.S.IK.M.SI melalui Kapolsek Garum AKP.Yoni Prasetyo mnenerangkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa malam (5/11) ekitar pukul 20.20 WIB, ketika korban dan temanya Muhamad Maulana (15) sedang melakukan kegiatan di samping Ponpes, karena gelap kedua santri akan menyalakan lampu penerangan dengan cara mengolor kabel ke stop kontak yang ada di dalam dapur Ponpes.
Namun beberapa saat kemudian terdengar jeritan dari arah korban, bahkan saksi Mohamad Maulana mendengar teriakan korban “Ya Allah kesetrum”.
“Saat dicek kondisi korban sudah dalam posisi terjatuh telentang dan kejang-kejang. Kemudian saksi yang ada didekat korban langsung langsung teriak minta tolong, setelah mndapat bantuan masarakst bersama pengasuh Ponpes membawa korban ke Puskesmas Garum,” jelas AKP.Yoni kepada Wartawan Rabu (6/11/2019).
Namun sampai di Puskesmas korban dinyatakan sudah meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan baik dari pihak petugas Puskesmas yang di saksikan oleh Team Inafis Reskrim Polres Blitar dan beberapa Pengasuh Ponpes bahwa kondisi korban AM pada tubuhnya tidak ditemukan bekas penganiayaan atau kekerasan.
Dari pemeriksaan oleh pihak Pokres Blitar dan Polsek Garum petugas menemukan telapak tangan sebelah kiri korban mengalami luka bakar sepanjang kurang lebih 1 cm dan pada kulit sekujur tubuh terlihat darah membeku.
“Atas kejadian ini keluarga korban menerima sebagai musibah atau kecelakaan dan tidak menuntut kepada pihak siapapun. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi. Korban kemudian dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan,” pungkas AKP.Yoni Prasetyo.(ari)