SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menghimbau agar masyarakat berhati-hati, terhadap pihak swasta yang tiba tiba menawarkan bahkan melakukan penyemprotan (Fogging) dengan dalih membasmi wabah Cemam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini disampaikan oleh PLT Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Mukhibatul Khusnah, menyusul semakin meningkatnya jumlah penderita DBD tahun 2019 di wilayah Gresik, yang sudah mencapai 33 penderita.
“Fogging yang dilakukan dinas kesehatan pasti gratis karena didanai pemerintah. Tempat yang disemprot memang sudah ditetapkan sebagai daerah endemic DB dimana sudah ada penderitanya dan telah direkomendasi puskesmas setempat” katanya melalui Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Sutrisno, Jumat (25/1).
Apabila ada pihak swasta yang melakukan penyemprotan kemudian meminta uang, dipastikan hal itu bukan dari Dinas kesehatan Gresik. Masyarakat diminta untuk melaporkan ke Puskesmas setempat atau ke Dinas Kesehatan Gresik.
“Obat yang digunakan harus betul-betul manjur, bermanfaat dan aman. Komposisi obat dan bahan lain sebagai media penyemprotan harus sesuai. Dan yang penting lagi, obat tersebut harus sesuai standard WHO maupun Kementerian Kesehatan RI dan dapat dipastikan membunuh nyamuk aedes aegipti” kata dr Khusnah.
Menurut dr Khusnah, selama bulan Januari 2018, Dinkes Gresik sudah melakukan penyemprotan di 12 titik daerah endemic DBD. Yaitu di Desa Ngabetan, Dusun Jurit Desa Iker-Iker Geger, Wedani, Guranganyar 4 titik tersebut berada di Kecematan Cerme. Di Kecamatan Benjeng meliputi Desa Sirnoboyo pada 2 titik, Munggugebang dan Desa Klampok. Desa Klotok Balongpanggang, Desa Kertosono Sidayu, Desa Kemangi Bungah, Kelurahan Gending Kecamatan Gresik.
“Tahun 2019, kami diberi anggaran fogging untuk 75 titik atau 150 fokus. Biasanya untuk pemberantasan mewabahnya DBD, kami tidak merekomendasikan penyemprotan. Penyemprotan hanya dilakukan pada daerah endemis dimana sudah ada penderita positif DBD.” katanya.
Untuk mengantisipasi berjangkitnya DBD, warga disarankan melakukan 3M Plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas. Plusnya memelihara ikan, memakai kelambu, menebar abate, dan menanam tanaman pengusir nyamuk. (san)