SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar acara nonton bareng (nobar) film komedi horor Pesugihan Setan Gagak di Tunjungan Plaza XXI bersama 300 anak muda Surabaya, Minggu (16/11). Film yang sukses menembus layar nasional ini merupakan karya kolaborasi dua sutradara, Dono Pradana, komika asal Surabaya dan Etienne Caesar.
Berdurasi 1 jam 45 menit, film ini berhasil mengundang tawa sekaligus menghanyutkan penonton dalam pesan moral yang mendalam. Jajaran pemain utama diisi oleh Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar, didukung oleh Nunung, Arief Didu, Yoriko Angeline, serta komedian lokal Firza Falaza dan Arif Alfiansyah.
Seusai menyaksikan film, Eri menyampaikan apresiasi yang tinggi. Menurutnya, film ini luar biasa karena menunjukkan bahwa Arek Suroboyo mampu membuat karya sekaliber ini.
“Pesan intinya jelas, tidak ada yang berhasil dalam sebuah kehidupan tanpa melalui tahap proses yang harus kita lewati, tidak ada yang serba instan. Betul, hidup tidak bisa langsung enak,” tegas Eri, menekankan inti cerita yang menyoroti bahaya mencari jalan pintas.
Melihat karya Dono Pradana dan tim, Eri yakin film ini akan memacu adrenalin anak-anak muda untuk berjuang menciptakan karya dan inovasi di berbagai bidang.
Sementara itu, Sutradara Dono Pradana menjelaskan, film ini berfokus pada tiga karakter yang terjerat masalah ekonomi dan memilih jalan pintas ritual Pesugihan Sate Gagak yang informasinya tidak lengkap. Akibatnya, mereka menjadi budak demit yang ketagihan sate dan terus menagih imbalan.
Dono juga membagikan fun fact kocak di balik syuting. Salah satunya adalah horor yang kocak. Saat take adegan hantu, pemeran pocong tiba-tiba jatuh karena mengaku merasa didorong oleh makhluk lain.
“Yang lucu sekali, saat ia jatuh, pemeran kuntilanak dengan sigap menolongnya, lalu mulai merapalkan mantra, seolah-olah meruqyah si pocong. Ini momen antara seram dan lucu yang luar biasa,” kenang Dono sambil tertawa.
Dono menambahkan bahwa film ini menjadi komedi murni pertama yang diperankan oleh Mami Nunung, saking antusiasnya dia membawa skrip ke mana-mana. Dono juga berhasil mengoptimalkan talenta lokal, dengan melibatkan komedian Surabaya seperti Firza Falaza dan Rehan Satrio.
Dono mengungkap, acara nobar ini bermula dari niatnya yang hanya ingin mengundang dan pamer ke Eri. Namun, respons Cacak e Arek Suroboyo itu di luar dugaan. (*)


