SURABAYAONLINE.CO – Komitmen memperkuat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di tingkat desa kembali ditegaskan oleh anggota DPRD komisi B Fraksi Gerindra Kabupaten Sidoarjo. Hal tersebut tampak dalam kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Desa yang digelar pada 15–16 November 2025 di Onsen Hot Spring Resort Hotel, Kota Batu-Malang,Provinsi Jawa Timur. Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber yang membawakan materi terkait tata kelola wisata, pemberdayaan masyarakat, hingga strategi pemanfaatan anggaran dalam pengembangan desa wisata.
Dalam salah satu sesi, Anggota DPRD Sidoarjo dari Komisi B Fraksi Gerindra, Ir.H. Supriyono, S.H., M.H memaparkan materi berjudul “Peran DPRD Sidoarjo dalam Penguatan Pokdarwis Desa Tahun 2025.” Ia menekankan bahwa DPRD berperan mendorong akselerasi program desa wisata melalui penyusunan regulasi, fungsi pengawasan, serta penguatan anggaran yang lebih responsif terhadap kebutuhan desa.
Pada slide materi yang ditampilkan, dijelaskan beberapa fokus dukungan DPRD, di antaranya:
- Bimbingan teknis, pelatihan, dan sosialisasi untuk peningkatan kapasitas SDM Pokdarwis.
- Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan program desa wisata
- Penguatan sarana dan prasarana (sapras) penunjang destinasi wisata desa.
Dukungan tersebut juga disalurkan melalui dua skema anggaran, yakni Bantuan Keuangan Umum (BKU) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK), yang dapat dimanfaatkan desa untuk memperkuat kegiatan Pokdarwis berdasarkan kebutuhan dan proposal yang diajukan pemerintah desa.
Pelatihan ini diikuti pengurus Pokdarwis dari berbagai desa di Kecamatan Krembung dan Kecamatan Wonoayu. Para peserta mendapatkan pembekalan dari akademisi, praktisi wisata, aktivis pemberdayaan masyarakat, hingga pegiat ekonomi kreatif yang memaparkan praktik baik pengelolaan desa wisata dari berbagai daerah.
Narasumber menegaskan bahwa penguatan Pokdarwis merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing desa wisata di Sidoarjo. “Kalau Pokdarwis kuat, ekosistem wisatanya akan tumbuh. Dampaknya bisa dirasakan pada UMKM, ekonomi kreatif, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam sesi diskusi.
Diskusi berlangsung interaktif. Para peserta menanyakan berbagai hal, mulai tata kelola anggaran desa wisata, strategi publikasi digital, hingga mekanisme pengajuan program melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum sinergi antara DPRD, pemerintah kabupaten, dan pemerintah desa dalam mengembangkan potensi wisata berbasis kearifan lokal. Dengan kolaborasi berkelanjutan, desa wisata di Sidoarjo diharapkan mampu tumbuh menjadi destinasi yang menarik dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Kelas Penguatan Kapasitas Masyarakat untuk Dorong Branding Wisata Lokal
Upaya memperkuat branding potensi wisata desa juga dilakukan melalui penyelenggaraan kelas penguatan kapasitas masyarakat yang digagas Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Pariwisata) Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Disporapar Kabupaten Sidoarjo, Yudhi Iriyanto, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa program ini disiapkan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan mengelola potensi wisata, ekonomi kreatif, hingga produk lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kelas ini bertujuan membekali masyarakat dengan kemampuan mengenali, mengelola, dan mengembangkan potensi wisata serta ekonomi kreatif yang mereka miliki. Dengan begitu, mereka bisa percaya diri dan kreatif dalam mem-branding wilayahnya,” ujarnya.
Anggota DPRD Komisi B Fraksi Gerindra, Ir. H. Supriyono, S.H., M.H., menambahkan bahwa program tersebut merupakan kebijakan yang diarahkan secara top-down untuk menguatkan aparatur desa dan masyarakat dalam memahami dasar-dasar pengelolaan destinasi wisata, mulai dari standar keamanan, pelayanan wisata, hingga strategi pengembangan daya tarik desa agar mampu bersaing.
“Intinya, masyarakat harus memahami cara mengelola potensi wisata. Jika mereka paham, mereka bisa menjaga, mengembangkan, dan menjadikannya sumber manfaat ekonomi,” tegas Supriyono.
Kegiatan yang diikuti sekitar 90 peserta dari Kecamatan Krembung dan sebagiannya dari Kecamatan Wonoayu ini diharapkan dapat melahirkan produk dan layanan wisata desa yang lebih kompetitif. Penguatan kapasitas masyarakat diharapkan memberi dampak langsung pada peningkatan pendapatan warga.
“Kami mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku ekonomi kreatif dan industri lainnya. Harapannya, manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambah Supriyono.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan evaluasi yang membuka ruang bagi peserta untuk menyampaikan ide maupun pertanyaan terkait pengembangan wisata desa ke depan. (Rin)


