SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025 kini memasuki babak semifinal. Program ini bukan hanya sekedar kompetisi melainkan perjalanan transformatif yang memberdayakan inovator muda untuk menjadi warga global dengan perspektif yang visioner.
Sebanyak 80 tim dari dua kategori peserta berhasil lolos di babak ini. Terdapat dua fokus tema global, yaitu Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability via Technology) dengan 45 tim. Sementara 35 tim lainnya mengangkat tema Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga (Social Change through Sport & Tech).
Pada tema Sport & Tech ini, Samsung bersama dengan IOC (International Olympic Committee) memperkuat komitmennya dalam mengatasi tantangan sosial melalui pendidikan dan inovasi guna menginspirasi generasi muda untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Samsung percaya bahwa masa depan inovasi ada di tangan generasi muda. Melalui SFT 2025 kami ingin memberikan lebih dari sekadar kompetisi, melainkan juga ruang belajar, berkolaborasi, dan mengasah keterampilan yang relevan dengan era digital,” kata Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia Bagus Erlangga, Kamis (23/10).
Pihaknya berharap para semifinalis dapat terus mengasah kreativitas, menjaga semangat kolaborasi, dan menghadirkan solusi yang tidak hanya relevan bagi masyarakat Indonesia. “Tetapi juga mampu bersinar di panggung global,” tambah Bagus Erlangga.
Semangat humanis dan empati tercermin kuat dari para semifinalis SFT 2025, salah satunya tim dari SMAN 5 Surabaya yang mengusung tema Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga. Mereka mengembangkan Aictfive, platform yang menggabungkan olahraga interaktif dengan permainan edukatif untuk
membantu anak-anak penyandang disabilitas, khususnya cerebral palsy, mendapatkan terapi yang menyenangkan, inklusif, dan terjangkau.
“Melihat langsung tantangan anak-anak, mulai dari terbatasnya akses terapi di wilayah 3T hingga biaya yang tinggi, kami terdorong menghadirkan metode baru yang lebih menarik dan efektif. SFT 2025 mengajarkan bahwa inovasi lahir dari empati, kerja sama, dan keberanian mewujudkan ide menjadi solusi nyata bagi orang lain,” kata Ketua Tim Zelma Nadhifa Hafizana Alasiry
Sementara itu, Naufal Akmal Rizqulloh dari tim 4U, IPB University menghadirkan Kama Food Analyzer, inovasi untuk membantu masyarakat mengetahui kesegaran makanan dengan mudah dan akurat.
Tahun ini, SFT 2025 secara global menjadi lebih istimewa dengan adanya program Global Ambassador, hasil kemitraan Samsung dengan IOC. Sebanyak 10 tim terbaik dari seluruh dunia yang lolos seleksi regional dan global akan mendapat gelar Global Ambassador, kesempatan untuk memperkenalkan ide- ide inovatif, bertukar pengalaman dengan peserta dari seluruh dunia, dan memperluas jaringan kolaborasi internasional.
“Sejak awal, tim kami sudah mempersiapkan proyek dengan serius dan terus mengembangkannya melalui workshop-workshop serta sesi-sesi mentoring yang disediakan SFT. Kami percaya, dengan kerja keras dan dukungan ini, ide kami sangat layak bersaing di kancah global dan menjadi kandidat kuat Global Ambassador SFT 2025,” ungkap Gibran Tegar, semifinalis dari Universitas Indonesia.
Pemenang SFT 2024 juga berbagi inspirasi bagi para peserta. Safina Amelia Khansa mewakili tim Solyd Ias, Juara 1 dari Universitas Gadjah Mada, menekankan, “Jangan ragu untuk terus berdiskusi dengan mentor agar ide selalu fokus dan berkembang. Siapkan presentasi dengan sepenuh hati, mulai dari slide, video, hingga cara penyampaian, supaya ide kalian terlihat hidup,” jelasnya.(*)