SURABAYAONLINE.CO – Pada Sabtu (11/12/21) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan seminar “Menyongsong abad ke-2 Masa Pengabdian Nahdlatul Ulama”. Seminar tersebut diselenggarakan secara hybrid yang bertempat di Kampus B Unusa.
Pada seminar yang dilakukan secara hybrid ini, dihadiri antara lain KH Muhammad Anwar Iskandar, Choirul Tanjung, Nadirsyah Heosen, Hasanuddin Ali, dan Mohammad Nuh, yang juga ketua SC Muktamar NU.
Ketua Panitia Seminar, Prof Kacung Marijan, mengatakan, seminar ini akan merumuskan beberapa poin terkait dengan masa depan NU dalam seratus tahun ke depan.
“Tahun 2026 mendatang NU memasuki usia satu abad atau seratus tahun. Sudah nampak nyata apa yang telah diperbuat NU pada seratus tahun tersebut. Nah bagaimana seratus tahun berikutnya, melalui seminar ini kami akan merumuskan dan nanti akan kami berikan kepada panitia Muktamar di Lampung,” katanya.
Disisi lain, Unusa yang menyandang serta membawa nama besar NU seharusnya memberikan masukan-masukan strategis untuk masa depan NU.
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie mengatakan, bahwa digelarnya seminar ini bagian dari kepedulian perguruan tinggi NU dalam memberi masukan dan pemikiran bagaimana langkah strategis NU dalam memasuki masa seratus tahun ke depan.
“Kami ingin memberikan sumbangsih pemikiran untuk NU ke depan. Sebagai perguruan tinggi NU dan dipandang sebagai gudangnya intelektual, maka pemikiran-pemikiran strategis harus muncul dan mewarnai NU dalam perjalanan seratus tahun ke depan,” ujar Rektor Unusa.
Tidak hanya itu, Prof Jazidie menjelaskan bahwa seminar tersebut merupakan refleksi dari apa yang sudah dilakukan NU selama ini dan memproyeksikan apa yang harus dilakukan berikutnya.
“Ini adalah cara Unusa dalam memberikan masukan sekaligus mewarnai organisasi NU untuk bisa lebih maju lagi sekaligus memberikan peran lebih dominan di masa depan,” pungkas Prof Jazidie.


