Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Saw. Ayahnya bernama, Abi Thalib yang merupakan kakak kandung dari ayah Nabi Saw, Abdullah.
Ibunya bernama Fatimah binti Asad, masih keturunan Hasyim bin Abdi Manaf.
Ali lahir 13 Rajab tahun 599M, selisih usia dengan Nabi Saw sekitar 25 tahun. Awal kedekatan Ali dengan Nabi Saw adalah saat paceklik yang dahsyat melanda kaum Quraisy di Mekkah. Nabi Saw yang mengetahui kondisi ekonomi pamannya itu, segera dengan istrinya Khadijah, meminta ijin pamannya untuk mengasuh Ali, jadilah Ali disaat umur 9-10 tahun masuk Islam. Satu satunya remaja kecil yang pertama masuk Islam.
Ketika Nabi Muhammad Saw menerima Wahyu, Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai Wahyu tersebut atau orang kedua yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Ali saat itu berusia sekitar 10 tahun.
Ali juga bersedia menggantikan tidur di kamar Nabi Saw untuk mengelabuhi orang orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Saw. Ali tidur menampakkan kesan Nabi Saw yang tidur, sehingga waktu pagi hari; orang orang Quraisy baru tahu yang tidur di pembaringan Nabi Saw adalah Ali, mereka tertinggal satu malam perjalanan oleh Nabi Saw yang telah jauh meninggalkan Mekkah menuju Madinah bersama Abu Bakar.
Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan dengan putri kesayangan Nabi Saw, yakni Fatimah Az-Zahra, dua anak laki lakinya yang terkenal yang lahir dari rahim Fatimah adalah Hasan dan Husain.
Setelah Fatimah wafat, Ali menikah dengan beberapa wanita dan memiliki 36 anak yang terdiri dari 18 putra dan 18 putri, sampai saat ini keturunan Ali masih tersebar dibeberapa negara, dikenal dengan sebutan Alawiyah (Alawiyin). Kerap keturunan Ali bin Abi Thalib digelari Sayyid (yang berarti bangsawan/tuan)
Dalam peperangan membela Islam, hampir semua perang diikutinya, kecuali perang Tabuk, Ali tidak ikut perang Tabuk, karena ia mewakili Nabi Saw untuk menjaga kota Madinah.
Sebagai Khalifah ke-4, Ali memerintah selama sekitar 5 tahun. Dimasa pemerintahannya terjadi banyak kekacauan. Kekacauan dimulai di jaman Khalifah Utsman bin Affan yang tidak terselesaikan.
Untuk pertama kalinya terjadi perang saudara antara umat Muslim di masa pemerintahannya.
Peristiwa kelam di Basra Ali dengan 20.000 pasukan mengalahkan 30.000 pasukan yang dipimpin oleh Aisyah ra (istri Nabi Saw) dan Zubair bin Awwam serta Thalhah bin Ubaidillah.
Peperangan tersebut sudah diisyaratkan oleh Nabi Muhammad Saw saat beliau masih hidup, akibat pembunuhan Utsman bin Affan tidak terselesaikan ditambah lagi fitnah fitnahan yang menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslimin.
Ali bin Abi Thalib meninggal di usia 63 tahun, ia dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat Ali menjadi Imam sholat subuh di masjid Kufah (Propinsi Najaf, Irak), ia dibacok kepalanya dengan pedang beracun pada tanggal 19 Ramadhan, dan pada tanggal 21 Ramadhan 40 H, Ali meninggal dunia. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, beberapa riwayat Ali dikubur di tempat lain.


