SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membuka peluang kerja sama dengan Rusia untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Probolinggo menjadi pelabuhan bertaraf internasional. Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Nyono, usai pertemuan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, di Surabaya, Selasa (21/10).
Menurut Nyono, Pelabuhan Probolinggo disiapkan menjadi alternatif pelabuhan internasional selain Tanjung Perak di Surabaya dan Tanjung Priok di Jakarta. Selama ini kedua pelabuhan menanggung beban logistik terbesar di Indonesia bagian barat dan tengah. “Ibu Gubernur menawarkan kerja sama antara Pemprov Jatim dan Rusia. Ini penting untuk mengurangi beban logistik nasional,” ujar Nyono.
Langkah ini dinilai strategis karena infrastruktur awal pelabuhan sudah tersedia. Saat ini, Pelabuhan Probolinggo mampu melayani kapal berbobot hingga 50 ribu ton dengan kedalaman 12 meter. Ke depan, pelabuhan ini akan dikembangkan hingga mampu menampung kapal berbobot 100 ribu ton dengan kedalaman mencapai 18 meter. “Sekarang masih 12 meter, tapi nanti bisa 18 meter dan melayani kapal pospanamax kelas besar. Rencana itu sudah disiapkan,” tambahnya.
Kapal dengan panjang 300-400 meter akan dapat bersandar setelah proyek pengembangan rampung. Investasi awal sebesar Rp1,5–2 triliun dibutuhkan untuk memperluas dermaga dan area bongkar muat container. Sementara total kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp6–7 triliun. “Kalau pakai APBN jelas tidak cukup. Maka dari itu, kami mencari mitra investasi asing, termasuk ke Rusia,” jelas Nyono.
Peluang kerja sama ini menjadi salah satu agenda utama Gubernur Khofifah dalam memperkuat poros maritim Jawa Timur. Dengan posisi strategis dan konektivitas langsung ke Tol Probolinggo Barat, pelabuhan ini diproyeksikan menjadi hub logistik internasional baru yang dapat menurunkan biaya logistik nasional secara signifikan.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya kerja sama dengan Rusia dalam memperkuat potensi Jawa Timur sebagai poros maritim nasional. Ia menyebut, dari total 39 poros maritim di Indonesia, 21 di antaranya berada di wilayah Jawa Timur.
Selain PT PAL dan Pelindo, Khofifah menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki Pelabuhan Probolinggo yang potensial untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan efisiensi logistik nasional, sekaligus membuka peluang investasi strategis bagi kedua negara.(*)