SURABAYAONLINE.CO – Sebagai wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah dalam mewujudkan pemerataan akses energi listrik, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus mengakselerasi program Listrik Desa (Lisdes) dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Program ini menjadi langkah strategis PLN dalam menghadirkan listrik hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Jawa Timur.
Hingga Agustus 2025, capaian elektrifikasi di Jawa Timur menunjukkan kemajuan signifikan. Rasio elektrifikasi (RE) telah mencapai 99,68%, sementara rasio desa berlistrik (RDB) menembus 99,96%, atau sebanyak 8.494 desa di seluruh provinsi. Meski begitu, PLN masih terus berfokus pada lima kabupaten yang memiliki rasio di bawah 99,99%, yakni Jember, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa program elektrifikasi tahun ini menargetkan penyambungan listrik di 128 lokasi di berbagai wilayah Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 28 lokasi akan beroperasi pada tahap pertama (Desember 2025), sedangkan 100 lokasi sisanya direncanakan beroperasi pada tahap kedua (Maret 2026).
“Roadmap Lisdes ini dirancang untuk menjangkau daerah-daerah yang belum berlistrik, termasuk wilayah kepulauan dan kawasan 3T. Dalam pelaksanaannya, PLN terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat, dan berbagai pemangku kepentingan agar proses elektrifikasi berjalan lebih cepat dan merata,” ungkap Ahmad.
Membangun Infrastruktur Hijau untuk Masa Depan
Sebagai bagian dari program Lisdes Jawa Timur 2025–2027, PLN menargetkan elektrifikasi di 494 cluster dengan potensi 36.879 pelanggan baru. Guna mendukung hal ini, akan dibangun infrastruktur kelistrikan mencakup 369,93 kilometer jaringan tegangan menengah (JTM), 633,97 kilometer jaringan tegangan rendah (JTR), dan trafo distribusi berkapasitas 36,1 MVA.
Menariknya, program ini juga akan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 11,9 MWp, sebagai bentuk nyata komitmen PLN terhadap transisi energi bersih di daerah 3T. Langkah ini sekaligus menandai sinergi antara pemerataan energi dan pengembangan energi berkelanjutan di tingkat lokal.
Dukungan terhadap upaya PLN juga datang dari Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kepala Bappeda, Mohammad Yasin, menegaskan bahwa pencapaian target elektrifikasi menjadi salah satu prioritas utama pembangunan daerah, terutama dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Elektrifikasi merupakan salah satu pilar penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di rumah tangga miskin. Upaya PLN ini sejalan dengan visi Nawa Bhakti Satya 2.0 serta delapan program prioritas pembangunan Jawa Timur,” ujar Yasin.


