SURABAYAONLINE.CO, Malang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya menggelar turnamen bulutangkis, yang bertajuk ‘Tepok Bulu, Sabtu (30/8).
Bertajuk ‘Tepok Buku’ event digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, juga sebagai memperingati HUT ke-79 Bhayangkara.
Turnamen yang digelar di GOR Malang Badminton Arena (MBA) itu, bertujuan untuk ajang pencarian bibit atlet dan juga sebagai ajang keakraban wartawan se-Malang Raya.
Ketua PWI Malang Raya, Ir. Cahyono menyebutkan kegiatan yang digelar PWI Malang Raya ini sebagai perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia dan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79.
Menurut Cahyono PWI Malang Raya, turnamen bukutangkis ini merupakan acara tahunan. Sebelumnya PWI menggelar turnamen tenis meja, e-sport, catur dan lomba-lomba lainnya.
“Ini ajang tahunan oleh PWI Malang Raya dan juga ini menjadi ajang pencarian bibit atlet,” kata Cahyono.
Nantinya jika ada wartawan yang memiliki bakat dan berprestasi, Cahyono menegaskan aka diusulkan ke PWI Jatim.
Cahyono juga mengatakan PWI Malang Raya memiliki atlet bulutangkis dan menjadi atlet saat Pekan Olahraga Wartawan Nasional.
“Jadi selain menjaring bibit, turnamen ini juga menekankan keakraban sesama wartawan Malang Raya,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keakraban sesama wartawan tanpa adanya dikotomi antara wartawan Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.
“Agar tidak ada dikotomi antara wartawan Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. Jadi dari satu namanya wartawan, ya kita harus jadi satu dan kompak,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana turnamen Tepok Bulu PWI Malang Raya, Taufik Soejono mengungkapkan bahwa turnamen Tepok Bulu menjadi tiga kategori yaitu muda, madya dan eksibisi.
Turnamen berjalan sangat kompetitif, bahkan ada wartawan yang memiliki semangat juang tinggi, sampai-sampai ada yang terjatuh dan cedera. Namun, tidak begitu parah.
“Ini menjadi motivasi bagi kita untuk melakukan turnamen yang untuk tahun kedepan, Alhamdulillah sukses,” tambah Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa turnamen bulu tangkis ganda putra dan ganda campuran dengan sistem acak. Sehingga teman-teman wartawan mengacak siapa yang menjadi partnernya.
“Walaupun memang kadang-kadang dari satu sisi mereka kadang-kadang ngerasa kecewa. Tapi itulah seninya,” pungkasnya.(sap)


