SURABAYAOBLINE.CO – SMP Al Muslim Jawa Timur menggelar perayaan akbar yang menggabungkan Peringatan Hari Pramuka ke-64 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dalam sebuah acara dengan tema “Kolaborasi adalah Kekuatan, Merdeka adalah Tujuan”. Acara yang dihadiri oleh seluruh warga sekolah, mulai dari dewan guru hingga siswa, ini dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan antusiasme yang tinggi.
Ketua panitia acara, Andri Yulyanto, M.Pd, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja keras seluruh keluarga besar SMP Al Muslim. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari agar seluruh siswa dan staf bisa berlatih dan mempersiapkan kegiatan dengan matang. Terdapat empat lomba utama yang dipertandingkan, yaitu Scout Challenge, lomba catur, lomba mading, dan paduan suara.
Salah satu siswa kelas VII, Abiyu, mengungkapkan perasaannya yang tegang karena ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti lomba di tingkat SMP dan langsung berhadapan dengan kakak kelas. “Saya bersama teman-teman saya deg-degan karena baru pertama mengikuti perlombaan di SMP dan langsung berhadapan dengan kakak kelas, doakan ya semoga kelas saya menang mendapatkan juara,” tutur Abiyu.
Kepala SMP Al Muslim Jawa Timur, Ustazah Ika Sriyaningsih, S.Pd., M.Pd, menjelaskan bahwa penggabungan dua acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan menjadi warga Indonesia yang semakin kuat pada diri seluruh siswa. “Semoga para generasi penerus bangsa ini semakin dan semakin mencintai tanah air ini dimulai dari hal yang terkecil seperti kegiatan pada hari ini,” ujarnya.
Lomba mading kemerdekaan diikuti oleh seluruh kelas dan dikoordinasi oleh Ustazah Dita. Penilaian mading dilakukan pada pukul 14.00 oleh juri Ustazah Ekky, Ustazah Junny, dan Ustazah Nurun. Kriteria penilaian mencakup kreativitas, isi dan konten literasi, desain, kesesuaian dengan tema, serta kerapian dan kebersihan. Setiap mading harus berukuran A2 dan dibuat secara berkelompok dengan tema yang relevan dengan Hari Kemerdekaan. Konten mading harus memuat minimal 50% konten literasi dan disiapkan sebelum hari H, sedangkan dekorasi dikerjakan di sekolah. Pemenang lomba mading akan dipilih dari masing-masing tingkatan kelas, yaitu Kelas VII, VIII, dan IX.
Lomba Paduan Suara melibatkan perwakilan 10-15 anak dari setiap kelas dengan kostum bernuansa merah. Peserta wajib membawakan dua lagu, yaitu satu lagu wajib dan satu lagu pilihan. Lagu wajib yang bisa dipilih antara lain ‘Maju Tak Gentar’, ‘Bangun Pemuda Pemudi’, ‘Hymne Pramuka’, atau ’17 Agustus’. Sementara itu, pilihan lagu bebas bisa dari beberapa daftar yang disediakan, atau lagu lain yang memiliki jiwa nasionalisme. Lomba ini dipimpin oleh satu dirigen per kelompok dengan durasi maksimal 10 menit untuk kedua lagu. Juri lomba terdiri dari Ustazah Dyah, Ustazah Kiky, dan Ustaz Ari. Penilaian didasarkan pada harmonisasi vokal, keselarasan nada, kekompakan, dan performance (ekspresi, koreografi, kostum).
Lomba catur diikuti oleh satu peserta dari setiap kelas dan diselenggarakan di aula. Lomba ini akan menggunakan tiga papan catur, dengan setiap pertandingan langsung diikuti oleh enam kelas. Setiap pertandingan memiliki waktu 15 menit. Pemenang adalah peserta yang berhasil melakukan skak mat. Jika waktu habis dan belum ada pemenang, penentuan pemenang akan dihitung dari akumulasi poin bidak catur yang tersisa. Lomba ini akan dinilai oleh juri Ustaz Udin, Ustaz Yogi, dan Ustaz Rifai.
Scout Challenge merupakan lomba kepramukaan yang diikuti oleh delapan anak dari setiap kelas dengan mengenakan kostum pramuka lengkap. Lomba ini dibagi menjadi empat pos, dimulai dari Lapangan Basket. Pos 1 adalah Tali Ikat Kelapa, dimana empat anak mengikat dan membawa kelapa menuju pos 2. Di Pos 2, satu anak harus melewati halang rintang sambil membawa kelapa. Pos 3, dua anak akan merangkai Dasadharma dan menempelkannya di papan dada, sambil tetap membawa kelapa. Terakhir, di Pos 4, satu anak akan membawa papan dada Dasadharma dan kelapa menuju panggung kehormatan.
Acara ditutup dengan upacara pengumuman pemenang dan pembagian hadiah di aula, yang menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta. Salah satu penerima hadiah, Aira, mengucapkan terima kasih kepada panitia dan berharap hadiahnya akan lebih besar di tahun depan. Keseluruhan acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. (Rin)