SURABAYAONLINE.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya membangun bangsa.
Kali ini Kampus Putih menghadirkan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., Penasihat Khusus Presiden RI, berdialog langsung dengan mahasiswa, Rabu (2/7/2025).
Dalam orasi kebangsaan yang penuh semangat, Jenderal Dudung mengajak generasi muda, khususnya Gen Z untuk mengambil peran strategis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuju Indonesia Emas 2045.
“Saya percaya masa depan Indonesia ada ditangan kalian. Tapi kalau tidak mempersiapkan diri mulai sekarang, kita hanya akan jadi pasar, bukan pemain utama dalam percaturan global,” tegas Dudung di hadapan ratusan mahasiswa.
Dalam paparannya, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu menekankan pentingnya membangun karakter tangguh ditengah arus informasi digital yang kian deras.
Menurutnya, kecanggihan teknologi yang melekat pada generasi muda tidak serta-merta menjadi jaminan kontribusi positif tanpa diiringi literasi budaya, nalar kritis, dan integritas moral.
Dudung juga menyinggung tingginya indeks kerentanan nasional akibat berbagai ancaman internal seperti disinformasi, radikalisme, dan polarisasi sosial.
Lelaki humoris ini menilai apatisme politik dan sosial dari kalangan muda dapat menjadi titik lemah bangsa di masa depan.
“Bonus demografi tidak akan berarti jika hanya menghasilkan generasi cerdas tapi lemah secara moral. Jangan bangga hanya dengan IPK tinggi, tapi jadilah pribadi yang punya prinsip dan siap berjuang untuk bangsa,” ujarnya, mengingatkan.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menyatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari tradisi Kampus Putih dalam menghadirkan tokoh nasional maupun internasional demi memperkuat wawasan kebangsaan dan daya pikir kritis mahasiswa.
UMM ingin mahasiswa tidak hanya unggul dibidang akademik, tetapi juga peka terhadap dinamika sosial dan kebangsaan.
“Pak Dudung datang bukan hanya memberi ceramah, tapi membagikan pengalaman langsung dari pusat pengambilan keputusan negara,” tuturnya.
Menurutnya, harus menjadi ruang strategis untuk merajut kolaborasi antara dunia pendidikan dan pertahanan, demi membentuk generasi tangguh yang siap menjaga NKRI.
Kolaborasi yang produktif, katanya, adalah kunci menghadapi tantangan global sekaligus mempercepat terwujudnya cita-cita Indonesia Emas.
Acara ini menjadi bukti nyata komitmen UMM dalam mendekatkan mahasiswa pada isu-isu strategis nasional.
Melalui wawasan langsung dari tokoh-tokoh penting negeri, mahasiswa diajak tidak hanya jadi penonton perubahan, tapi pelaku utama dalam menjaga masa depan Indonesia. (sap)