Surabayaonline.co, – SAMPANG – Suasana berbeda terasa dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kabupaten Sampang. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sampang turut mengambil peran penting dalam kegiatan penanaman pohon dan aksi sosial yang digelar Jumat, (13/06/2025).
Sebanyak 300 bibit pohon ditanam, bersamaan dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim serta pembagian 10 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.
Aksi ini merupakan hasil kolaborasi Medco Energi Sampang PTY. LTD bersama Politeknik Negeri Madura, dengan partisipasi aktif berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah.
Turut hadir Wakil Bupati Sampang, KH. Ahmad Mahfudz yang menyerahkan langsung santunan dan memberikan pesan penting soal tanggung jawab bersama terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat dan solidaritas.
Dalam sambutannya, KH. Ahmad Mahfudz menegaskan bahwa menjaga lingkungan hidup bukanlah pilihan, melainkan kewajiban kolektif yang harus dijalankan dengan konsistensi. Penanaman pohon menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak kerusakan alam.
“Setiap pohon yang ditanam adalah warisan untuk anak cucu kita. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk BAZNAS, menjadi kekuatan penting dalam pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.
Bibit yang ditanam melambangkan harapan. Bukan sekadar penghijauan, tetapi juga simbol komitmen bahwa perubahan bisa dimulai dari gerakan bersama yang sederhana namun bermakna.
Peran BAZNAS dalam kegiatan ini tidak berhenti pada ranah sosial. Kehadiran mereka menjadi cerminan bahwa pengelolaan zakat dapat dikembangkan menjadi instrumen perubahan, termasuk dalam bidang pelestarian lingkungan.
Ketua BAZNAS Sampang, KH. Rouf Al-Hitami menyampaikan bahwa zakat bisa menjangkau lebih luas dari sekadar kebutuhan ekonomi. “Kegiatan hari ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya bisa membantu sesama, tapi juga bisa menjaga alam. Ini bentuk ibadah sosial sekaligus ekologis,” jelasnya.
Pembagian santunan dan sembako menjadi bentuk empati sekaligus penguatan nilai-nilai solidaritas di tengah masyarakat. Di sisi lain, partisipasi dalam penanaman pohon menjadi cara konkret mendekatkan zakat dengan pembangunan berwawasan lingkungan.
Kolaborasi antara BAZNAS, Medco Energi, dan Politeknik Negeri Madura menunjukkan bahwa pelestarian alam dan kepedulian sosial tidak bisa dipisahkan. Semua pihak memiliki peran strategis yang bisa saling melengkapi.
Para mahasiswa yang hadir juga mendapatkan pengalaman langsung dalam membangun kesadaran ekologis. “Kegiatan ini menyentuh banyak sisi, dari lingkungan sampai nilai kemanusiaan. Kami jadi sadar bahwa perubahan bisa dimulai dari sekarang,” ujar salah satu peserta mahasiswa.
Masyarakat sekitar pun turut mendukung dan berharap kegiatan seperti ini terus digalakkan. Harapan mereka, penanaman pohon tidak berhenti menjadi seremoni, tapi menjadi budaya yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi momentum penting bagi Kabupaten Sampang untuk menyatukan nilai spiritual, sosial, dan ekologis. Dari satu aksi sederhana seperti menanam pohon dan berbagi bantuan, muncul energi besar untuk perubahan.
BAZNAS Sampang menunjukkan bahwa zakat bisa menjadi jembatan untuk menghadirkan manfaat dunia-akhirat, dan lingkungan adalah bagian dari amanah yang harus dijaga bersama.
Kolaborasi ini bukan akhir, melainkan permulaan. Sebab bumi terus menanti tangan-tangan yang peduli, dan masyarakat menanti kehadiran pihak-pihak yang mau berbagi. Dari Sampang, teladan itu tumbuh—mengakar di tanah, menyebar lewat hati.(Sar/Yat/FR)