SURABAYAONLINE.CO – Pemerintah Kabupaten Lamongan resmi melepas ekspor perdana tahun 2025 yang terdiri dari tujuh kontainer berisi produk unggulan daerah ke sepuluh negara tujuan. Kegiatan ini menandai dimulainya Lamongan Exportiva Season II yang dibuka langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di Sport Center Lamongan pada Rabu (15/5).
Ekspor Lamongan 2025 ini melibatkan enam perusahaan besar serta lima pelaku UMKM lokal yang telah lolos kurasi. Komoditas yang diekspor meliputi produk plastik dan turunannya, hasil perikanan, kayu olahan, alas kaki, makanan dan minuman olahan, serta tekstil tenun ikat khas Lamongan.
“Negara tujuan ekspor tahun ini antara lain Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong, Filipina, Kanada, Malaysia, dan Singapura,” ujar Bupati Yuhronur. Ia juga menyampaikan bahwa nilai ekspor Lamongan tahun 2024 mencapai Rp20,7 triliun, yang menunjukkan ketahanan dan daya saing pelaku usaha Lamongan di tengah tantangan ekonomi global.
Yuhronur menambahkan, Exportiva bukan sekadar ajang pelepasan ekspor, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan konsultasi ekspor yang melibatkan OPD dan instansi terkait seperti Bea Cukai. Ajang ini menjadi bukti kuat bahwa UMKM Lamongan mampu bersaing di pasar internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Anang Taufik, menuturkan bahwa saat ini terdapat 100 IKM yang telah siap ekspor. “Kami sudah melakukan proses kurasi yang ketat, dan Exportiva ini menjadi etalase potensi investasi dan produk unggulan daerah,” ungkapnya.
Exportiva akan berlangsung selama lima hari dan terbuka untuk masyarakat umum. Selain pameran produk, kegiatan ini juga menjadi wadah sosialisasi program prioritas pembangunan daerah.
Enam perusahaan yang terlibat dalam ekspor perdana ini adalah PT Bumi Menara Internusa, PT Shoetown Mustika Indonesia, PT Quality Works, PT Citi Plumb, PT Buildyet, dan PT Tiga Berlian Anugrah Jaya. Sementara lima UMKM lokal yang ikut serta yaitu Koko Nono, Kirana, Soe Art, Ansa, dan Paradila.
Ekspor Lamongan 2025 diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah serta memperkuat posisi Lamongan sebagai pemain utama dalam perdagangan internasional di sektor industri kreatif dan agribisnis.


