SURABAYAONLINE.CO- Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital menjadi sorotan utama dalam Seminar dan Diskusi Literasi Digital & Artificial Intelligence yang digelar dalam rangka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Gedung PWNU Surabaya, Sabtu (10/5/2025).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam presentasinya menegaskan bahwa literasi digital dan pemahaman terhadap AI kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah derasnya arus transformasi digital. Indonesia sendiri mencatatkan kemajuan signifikan dalam World Digital Competitiveness Ranking, naik 13 peringkat ke posisi 43 dunia sejak 2020.
“AI sudah masuk ke berbagai sektor, termasuk keagamaan. Contohnya adalah AiDeen, chatbot berbasis Al-Qur’an dan Hadis yang dapat diakses lewat aplikasi Muslim Pro. Tapi di balik peluang, ada tantangan besar seperti etika, hak cipta, dan keamanan data pribadi,” ujarnya.
Sherlita juga memaparkan bahwa sejumlah pekerjaan diprediksi akan tergeser oleh otomatisasi AI pada 2030, namun akan lahir pula profesi-profesi baru yang berbasis teknologi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggencarkan program CERDIG (Cerdas Digital)—bimbingan teknis literasi digital yang bersifat inklusif, menyasar pelajar, mahasiswa, organisasi wanita, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Ketua LTN PWNU Jatim, Helmy M. Noor, menyambut positif kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa LTN sebagai lembaga penerbitan dan dokumentasi NU siap mengadopsi AI untuk memperluas syiar ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
“LTN akan terus memanfaatkan AI untuk mendigitalisasi, menerbitkan, dan menyebarluaskan karya para ulama dan pendiri NU ke masyarakat luas. Ini bukan hanya inovasi, tapi juga bentuk khidmat digital untuk umat,” tegasnya.
Seminar ini tidak hanya menekankan pentingnya teknologi, tetapi juga nilai-nilai etika dan keberpihakan sosial dalam menghadapinya. Harapannya, masyarakat Jawa Timur dapat menjadi bagian dari ekosistem digital yang cerdas, kritis, dan berdaya saing tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keislaman.