SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Para mahasiswa prodi D4 Produksi Film dan Televisi (PFTV) Universitas Dinamika (Undika) membuat film-film pendek yang mengupas isu-isu sosial yang sedang menjadi concern. Film-film ini diputar di acara Semburat Final Exhibition Vol. 3: Layar Elegi. Acara ini diselenggarakan di studio 4 CGV Maspion Square, Rabu (16/4) pukul 19.00-21.00 WIB.
Acara Semburat Final Exhibition Vol.3: Layar Elegi adalah sebuah acara screening film pameran hasil karya tugas akhir dalam bentuk film pendek para mahasiswa PFTV Undika. Khususnya mahasiswa angkatan 21 yang telah menyelesaikan masa studi mereka. Semburat sendiri sudah dilaksanakan dari tahun lalu, dan ini merupakan kali ketiganya acara ini diselenggarakan. Semburat diselenggarakan sebanyak dua kali dalam satu tahun, dan acara inilah yang mengawali di tahun ini.
Ketua Pelaksana Semburat Final Exhibition Vol.3: Layar Elegi Muhammad Hafizh menjelaskan bahwa pameran ini mengusung tema yang berbeda dari tahun sebelumnya. “Screening film tahun ini mengusung tema layar elegi, yang menghadirkan potongan- potongan kisah suka dan duka kehidupan ke dalam layar sinema. Sehingga, penonton yang menonton film pendek kami akan dibawa ke kisah tersebut dengan storyline dan visual yang menarik,” ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh sebanyak 144 penonton yang terdiri dari masyarakat umum, 15 komunitas film yang ada di Kota Surabaya dan sekitarnya, pameran dari masing-masing film, dan lain-lain.
Sementara, Ketua Program Studi (Kaprodi) PFTV Undika Muhammad Bahruddin mengatakan bahwa keempat karya film pendek ini merupakan masterpiece dari mahasiswa PFTV. “Jika film mereka sudah masuk ke tahap screening film, maka hasil film mereka (mahasiswa) memiliki kualitas dan profesionalisme yang layak untuk diapresiasi oleh penonton. Ini bukan ajang banyaknya jumlah penonton film mereka. Namun ini merupakan apresiasi cara mereka bekerja sama dengan kru dan pihak-pihak terkait sehingga bisa menghasilkan sebuah karya film yang epic,” jelasnya, Kamis (24/4).
Sedangkan Dekan Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Undika Karsam menuturkan bahwa pada malam screening film ini, para penonton akan melihat hasil terbaik dari mahasiswa PFTV. “Acara screening film ini bertujuan untuk mengapresiasi karya dari mahasiswa PFTV atas kerja keras mereka dalam membuat suatu karya tugas akhir berupa film pendek yang memorable serta pesan moral yang kuat,” tuturnya.
Mengangkat isu sosial yang relate dengan kehidupan sehari-hari, Hafizh mengatakan bahwa terdapat empat karya film pendek yang ditayangkan dalam acara screening film ini. Uniknya, film-film pendek tersebut mengangkat isu sosial yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti kesehatan mental, sandwich generation, jeratan pinjaman online (pinjol), dan perebutan harta warisan.
Walaupun mengusung tema isu sosial, namun keempat film ini dikemas semenarik mungkin agar penonton tidak merasa terlalu berat dengan muatan film. “Cara teman-teman mahasiswa mengemas film ini yang membutuhkan kreativitasme tinggi. Contohnya seperti film tentang pinjol yang bergenre horor-komedi. Bagaimana mereka membuat isu sosial yang serius dibuat menjadi menghibur namun pesan moralnya tetap tersampaikan,” ujarnya.
Penonton akan disuguhkan dengan visual yang menarik serta relate dengan kehidupan sehari- hari yang penuh suka dan duka. “Harapannya, film-film ini bisa menghibur sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua tentang kehidupan yang pasti ada up and down-nya,” sambung Hafizh.
Adapun judul-judul film yang ditayangkan adalah Harus Bagaimana? karya Umbu Peddy dan Bryan Ardhana, Livin by Curse karya Muhammad Hafizh dan Muhammad Daffa, Sisa Sengsara karya Naufal Hanif Fiersanto dan Muhammad Nur Iman, serta Out of the Box karya Timothy Joaqin.(*)