SURABAYAONLINE.CO – PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) dengan bangga mengumumkan capaian kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun fiskal 2024 (FY2024), mencatatkan pertumbuhan signifikan di sektor nikel serta kemajuan strategis dalam proyek-proyek utamanya. Keberhasilan ini menegaskan posisi Merdeka sebagai salah satu pemain utama di industri pertambangan dan hilirisasi mineral di Indonesia.
Pada FY2024, Merdeka membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD 2,24 miliar, naik 31% secara tahunan (YoY). EBITDA juga meningkat tajam menjadi USD 329 juta, atau naik 36% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong terutama oleh performa luar biasa anak perusahaan nikel, PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA), serta harga emas yang tetap tinggi.
Melalui operasi PT Sulawesi Cahaya Mineral (Tambang SCM), produksi limonit melonjak 150% YoY menjadi 10,1 juta wet metric ton (wmt), dan saprolit naik 110% menjadi 4,9 juta wmt. Smelter MBMA juga mencetak rekor produksi 82.161 ton Nickel Pig Iron (NPI), naik 26% dan 50.315 ton High Grade Nickel Matte (HGNM), tumbuh 66% dari tahun sebelumnya
Keberhasilan besar lainnya diraih oleh PT ESG New Energy Material, perusahaan patungan MBMA dan GEM Co., Ltd., yang pada Februari 2025 memperoleh Izin Usaha Industri (IUI) untuk fasilitas HPAL. Penjualan komersial perdana produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebesar 8.500 metrik ton telah dilakukan pada Maret 2025, dengan pengiriman lanjutan dijadwalkan sepanjang tahun ini.
Merdeka juga melaporkan kemajuan signifikan di Proyek Acid Iron Metal (AIM) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Komisioning Pabrik Pirit dan Pabrik Asam telah rampung, sementara Pabrik Klorida berhasil memproduksi spons tembaga pertama pada Januari 2025.
Di sisi lain, Proyek Emas Pani menunjukkan progres konstruksi sebesar 33% per akhir 2024, dengan target produksi emas pertama pada awal 2026. Tambang ini diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, dengan target produksi puncak 500.000 ounce emas per tahun.
Proyek TB Copper juga mengalami pembaruan estimasi sumber daya terindikasi dengan peningkatan signifikan. Studi pra-kelayakan terbaru dijadwalkan rilis pada kuartal kedua 2025, yang akan mencakup proyeksi keekonomian dan rencana ekspansi kapasitas produksi.
Presiden Direktur Merdeka, Albert Saputro, menegaskan, “Kami berhasil mencatat pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, didukung oleh kemajuan dalam proyek strategis. Merdeka berkomitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan dan menguntungkan.”
Merdeka juga menegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), menjadikannya fondasi penting dalam strategi jangka panjang serta penciptaan nilai bagi para pemangku kepentingan.