SURABAYAONLINE.CO, Gresik – Sebagai perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik terus mendukung program Asta Cita Swasembada Pangan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kemitraan Produksi Pupuk Organik Petroganik Tahun 2025 bersama 73 mitra dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dilakukan oleh Senior Vice President (SVP) Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso, dan disaksikan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, serta perwakilan mitra.
Menurut Dwi Satriyo, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 644/kPTS/SR.310/M/11/2024, Pemerintah mengalokasikan pupuk organik bersubsidi sebesar 500 ribu ton pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat amanah untuk menyalurkan 447.596 ton pupuk organik Petroganik ke sembilan provinsi, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dwi Satriyo menjelaskan, pupuk organik Petroganik tidak hanya memperbaiki struktur tanah tetapi juga meningkatkan efektivitas penyerapan nutrisi tanaman. “Program ini mendukung ketahanan pangan berkelanjutan, sejalan dengan visi Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, untuk menciptakan swasembada pangan nasional,” ujar Dwi.
Petrokimia Gresik juga menegaskan bahwa sistem kemitraan produksi pupuk organik ini memberikan dampak positif di berbagai sektor lingkungan dan sektor Sosial-Ekonomi.
Petrokimia Gresik memastikan mutu pupuk organik Petroganik melalui kerjasama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk yang telah terakreditasi. “Kami juga memberikan pendampingan intensif kepada mitra, mulai dari pengelolaan bahan baku hingga produk akhir, agar memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI),” tambah Dwi Satriyo.
Untuk memenuhi kebutuhan awal tahun 2025, Petrokimia Gresik telah mengamankan stok pupuk Petroganik sebanyak 76.247 ton. Selain itu, perusahaan bekerja sama dengan 73 mitra produksi yang memiliki kapasitas total 552.200 ton.
“Langkah ini memastikan kebutuhan pupuk organik bersubsidi tahun 2025 dapat terpenuhi, sekaligus mempercepat tercapainya swasembada pangan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Dwi Satriyo.
Dengan komitmen yang kuat terhadap kualitas, keberlanjutan, dan pemberdayaan petani, Petrokimia Gresik terus berkontribusi aktif dalam membangun ketahanan pangan nasional. Program pupuk organik Petroganik diharapkan menjadi solusi strategis dalam mendukung pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan.