SURABAYAONLINE.CO – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tamansari, Kota Yogyakarta, untuk memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam mengembangkan bisnis mereka. Hal ini disampaikan Meutya saat berdialog langsung dengan para pelaku UMKM di kawasan Kampung Cyber Tamansari.
Dalam kesempatan tersebut, Meutya Hafid menjelaskan bahwa teknologi AI dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari pembuatan logo, narasi produk, hingga video promosi. Menurutnya, penggunaan AI dapat meningkatkan kualitas strategi pemasaran UMKM.
“Untuk (AI) meningkatkan strategi. Bikin logo juga bisa. Bikin logo, bikin narasi, bikin video, dibuat kan gitu bisa. Kalau sekarang yang tadi di depan mereknya sudah, logonya bagus-bagus. Tapi, ada yang mungkin belum punya logo ya. Jadi, dan itu juga bisa dibuatkan,” ungkap Meutya.
Ia juga menegaskan bahwa AI mudah digunakan, sehingga pelaku UMKM tidak perlu khawatir untuk mencoba teknologi ini.
“Sebetulnya menggunakannya mudah. Nah, ini yang kita ingin dorong supaya nanti di UMKM,” tambahnya.
Tidak hanya untuk meningkatkan pemasaran, Meutya Hafid menyoroti potensi AI dalam melestarikan budaya lokal. Ia mencontohkan UMKM yang menjual produk berbasis budaya, seperti jamu tradisional dan kaus bergambar tokoh pewayangan, yang dapat dipromosikan lebih luas dengan dukungan teknologi.
“Tadi saya lihat juga di sini UMKM-nya berbasis budaya. Makanya kita senang. Mulai dari jamunya, kemudian kaus yang menjelaskan tokoh-tokoh atau cerita-cerita pewayangan, dan itu bisa kita kembangkan lagi untuk atau menggunakan dengan kecerdasan artificial,” jelas Meutya.
Melalui penggunaan internet dan narasi kreatif, ia berharap produk lokal tersebut dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam kunjungannya, Meutya Hafid juga mengapresiasi inovasi dan kreativitas para pelaku UMKM di Tamansari. Ia secara langsung melihat berbagai produk unggulan, seperti kaus dengan tema budaya dan minuman jamu tradisional, yang menunjukkan kekayaan budaya lokal Yogyakarta.
Dengan dukungan teknologi AI dan konektivitas digital, Meutya berharap UMKM Tamansari dapat menjadi percontohan dalam memadukan inovasi teknologi dengan pelestarian budaya.