SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024 di Hotel Aston Sidoarjo, Kamis (21/11).
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, bahwa momen peringatan HKN menjadi waktu yang tepat untuk meneguhkan komitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jawa Timur. “Selaras dengan pemerintah pusat, dalam pembangunan bidang kesehatan, Pemprov Jatim berpedoman pada enam pilar transformasi kesehatan,” jelasnya.
Enam pilar kesehatan tersebut meliputi program Kabupaten-Kota Sehat (KKS), Open Defcation Free (ODF), Universal Health Coverage (UHC), Integrasi Layanan Primer (ILP), Program Pesantren Sehat, hingga program Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP).
Selain itu, lanjutnya, peningkatan kualitas pembangunan kesehatan di Jatim juga menyasar tiga area program kesehatan. Hal ini sesuai arahan presiden. Yakni pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus TB, dan pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan sangat diperlukan adanya SDM yang berkualitas. Tak hanya itu, pembangunan kesehatan harus selaras dengan peningkatan taraf hidup dan derajat kesehatan masyarakat yang diimplementasikan secara optimal.
Oleh karenanya, tema pada HKN ini memiliki semangat Gerak Bersama Sehat Bersama yang memiliki arti mutlak dan harus dilakukan semua pihak melalui sinergi dan kolaborasi agar program-program terkait kesehatan berjalan dengan optimal dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Pj. Gubernur Adhy menuturkan, bahwa capaian pembangunan kesehatan dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur. Dimana pada tahun 2023 sebesar 74,65 atau meningkat 3,15 persen selama periode tahun 2019-2023. Prosentase IPM Jatim berada di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39.
Terkait pencegahan dan pengendalian penyakit, Pj. Gubernur Adhy menyebut data BPJS Kesehatan menunjukkan pembiayaan kesehatan terbesar adalah untuk pengobatan atau kuratif. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kembali pentingnya upaya promotif dan preventif melalui skrining penyakit menular dan penyakit tidak menular secara rutin agar kesehatan masyarakat terpantau.
Di hadapan para kadinkes kabupaten-kota yang hadir, Adhy menitipkan kepada seluruh insan kesehatan agar mengambil peran terutama dalam pelaksanaan makan bergizi gratis yang harus dihitung nutrisinya dan kadar gizinya. “Kami inta para insan kesehatan mengambil peran untuk terlibat dalam pelaksanaan makan bergizi gratis. Terlebih memperhatikan kadar gizi dan kandungan empat sehat lima sempurna,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Erwin Astha Triyono melaporkan, peringatan HKN tahun ini mengambil tema Gerak Bersama, Sehat Bersama memberi makna bahwa pembangunan kesehatan tidak bisa dilakukan sendiri. Tetapi harus bergandengan tangan semua pemangku kepentingan dari pusat hingga kabupaten-kota. “Dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan di Jatim pihaknya telah mengimplementasikan 6 pilar transformasi kesehatan,” jelasnya.
Kadinkes mengatakan, ke depan Dinkes akan merancang pelayanan kesehatan dari yang selama ini pengobatan atau kuratif menjadi preventif yang dimulai dari gerak pola makan dan istirahat yang cukup. “Menyinkronkan antara isu di pusat dengan daerah. Kalau kita tidak segera masuk kepada isu promotif dan preventif, berapapun keberadaan rumah sakit tidak akan cukup,” jelasnya. (*)