Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Ada dua bentuk doa untuk orang kafir YAKNI Doa untuk kemaslahatan dunia dan Doa untuk rahmat dan ampunan.
Mendoakan orang kafir kepada ALLOH SWT agar mendapatkan hidayah atau kemaslahatan dunia lainnya seperti : Sehat, rejeki yang lancar boleh boleh saja. Apalagi orang kafir itu royal terhadap kaum muslimin.
Pernah dicontohkan oleh Nabi saw, saat Abu Hurairah mengadu kepadanya bahwa waktu itu ibunda Abu Hurairah masih kafir. Abu Hurairah minta agar Nabi saw mendoakan ibunya agar mendapatkan hidayah.
Maka Rasulullah saw pun berdoa:” Ya ALLOH, berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah.” (HR. Muslim).
Atas wasilah doa Nabi saw tersebut, ibunda Abu Hurairah mendapatkan hidayah islam dari ALLOH SWT.
Sedangkan mendoakan orang kafir baik yang hidup maupun yang sudah mati, untuk mendapatkan rahmat dan ampunan TIDAK diperbolehkan.
Rasulullah saw pernah minta izin mendoakan minta ampunan untuk ibunya dan pamannya Abu Thalib namun ALLOH tidak memberi izin.
Saat Abu Thalib menemui ajalnya, Rasulullah saw bersabda:” Demi ALLOH, saya pasti akan beristighfar untukmu selama aku tidak dilarang.”
Kemudian ALLOH menurunkan ayat yang berbunyi:” Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang orang beriman memintakan ampun (kepada ALLOH) bagi orang musyrik, walaupun orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS. At Taubah : 113)