SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur turun ke jalan menuntut atas adanya tambang illegal, pada Rabu siang (8/11).
Menurut pantauan SURABAYAONLINE.CO, mahasiswa PMII Jatim mengumpulkan anggotanya di depan tugu pahlawan dan tiba di kantor DPRD Provinsi Jawa Timur pada pukul 13.55 WIB.
Para demonstran PMII menyampaikan penolakan terhadap tambang illegal yang ada di Jawa Timur karena hal tersebut tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga dapat merusak kesehatan lingkungan.
“Perlu disampaikan, ketika ada aksi penolakan tambang illegal yang ada di Jawa Timur, maka dari itu merupakan bentuk pemerintah provinsi Jawa Timur tidak mengatasi persoalan tambang illegal yang ada di Jawa Timur, ” kata perwakilan PMII saat orasi di depan DPRD Jatim.
Mereka juga mengatakan, sebelumnya mereka sudah melakukan pertemuan dengan para perwakilan DPRD, dan dewan ESDM guna mendiskusikan masalah tambang illegal yang ada di Jawa Timur.
Mereka juga berasumsi lambatnya penanganan tambang illegal tersebut berhubungan dengan hak kepemilikan saham yang dimiliki oleh salah satu anggota dewan DPRD.
“Sebelumnya kami sampaikan kembali !! Bahwa beberapa waktu lalu kami PMII bertemu dengan perwakilan kalian beserta perwakilan ESDM, kami duduk satu bangku dengan perwakilan kalian termasuk para dewan DPRD, ” ungkap demonstran.
“Tapi sampai saat ini masih tidak ada hasilnya ! Kamu curiga hak kepemilikan tambang illegal yang ada di Jawa Timur ini dimiliki oleh beberapa diantara kalian, termasuk DPRD, ” tambah demonstran.
Para demonstran menyebutkan, saat pertemuan sebelumnya dilakukan mereka masih mengingat bahwa perwakilan dewan DPRD mengirimkan perwakilannya dari Komisi D untuk duduk bersama.
Beberapa menit kemudian, perwakilan dari anggota DPRD turun menemui mahasiswa yang melakukan aksi demo. Akan tetapi, perwakilan yang menemui mereka bukan perwakilan yang hadir dalam pertemuan mereka sebelumnya. Para mahasiswa meminta perwakilan Komisi D yang sebelumnya telah bertemu untuk turun.
Karena lamanya menunggu perwakilan dari Komisi D, kondisi mahasiswa yang berada di jalanan semakin memanas hingga melakukan pembakaran ban dan menutup akses jalan di depan kantor DPRD Jatim.
“Tidak apa-apa bikin macet, biar masyarakat bisa melihat kita bahwa PMII Jawa Timur sudah kecewa terhadap kader DPRD Provinsi Jawa Timur, ” ucap salah satu perwakilan PMII dengan pengeras suara.
“Kita kasih kesempatan (Komisi D DPRD Jatim turun menemui demonstran) sahabat-sahabat!!, ” tambahnya.