SURABAYAONLINE.CO, Jombang – Barang rongsokan alias barang bekas bisa menghasilkan rupiah yang tidak sedikit. Butuh ketelatenan untuk menjadi pengusaha di bidang ini. Apalagi, tantangannya juga tak sedikit. Namun jika berhasil, rejeki akan datang sendiri.
Peluang usaha inilah yang ditangkap pelaku UMKM Sujito, asal Jombang. Barang rongsokan didatangkan sehingga menghasilan keuntungan tinggi. Sujito sudah puluhan tahun menggeluti usaha sebagai pengepul barang rongsokan.
Usahanya ini kini dijalankan oleh anaknya, Eko. Anak sulungnya ini kini memegang kendali sejak awal tahun 2000-an. “Bapak memulai usaha ini sudah lama, sebelum saya lahir pada tahun 1984,” katanya.
Usaha UMKM ini memang mengumpulkan barang-barang rongsok. Seperti besi, kaleng, kardus, kertas dan lain-lainnya. Biasanya Eko menjual kembali barang-barang tersebut ke pabrik-pabrik atau ke penggilingan.
Apabila permintaan dari pabrik atau penggilingan tidak mencukupi, Eko langsung membeli barang yang diperlukan itu dari pengepul lainnya. Ada sekitar 3 pengepul besar di lokasi yang sama.
Saat pandemi Covid-19, para pengepul barang rongsok ini juga mengalami imbasnya. Pasalnya barang-barang yang mau dijual ke pabrik dan penggilingan mematok harga yang sangat rendah. “Hal ini dikarenakan pabrik juga mengalami penurunan produksi dan sebagian lagi ada yang tutup. Sedangkan barang rongsok yang dibeli masih ada terus setiap harinya,” katanya.
Majunya usaha rongsokan ini juga berkat keanggotaan sebuah koperasi. Keaktifan orang tuanya menjadi anggota koperasi dibuktikan dengan pengajuan fasilitas pinjaman modal kerja yang diajukan oleh bapaknya. “Berkat fasilitas koperasi, bapak dapat membeli truk untuk keperluan operasional usahanya menggantikan mobil pick up-nya,” ungkap Eko.
Tak tanggung-tanggung, Sujito membeli langsung sebanyak 2 unit truk ukuran besar. Dengan pinjaman modal kerja ke koperasi itu, usahanya kian maju. Kini, usaha ini telah memberikan pekerjaan bagi warga sekitar.(*)