SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Langkanya minyak subsidi, Minyakita, sempat membuat pelaku UMKM di Surabaya kelimpungan. UMKM yang biasa jualan kuliner tentu merasakan kelangkaan ini.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya pun segera tanggap melakukan operasi pasar minyak goreng di 8 pasar. Operasi pasar kali ini, pemkot menggelontorkan 23.904 liter Minyakita kepada para pedagang eceran.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan, Dinkopdag Kota Surabaya Devie Afrianto mengatakan, operasi pasar kali ini bertujuan untuk menstabilkan harga minyak. Karena, kata Devie, khusus bahan kebutuhan pokok minyak goreng, masyarakat tidak boleh membeli langsung dari distributor. “Supaya bisa mengendalikan harga,” kata Devie.
Devie menjelaskan, harga jual minyak goreng kepada masyarakat wajib menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), maksimal Rp 14.000 ribu per liter. Sedangkan dari distributor ke pedagang, dijual Rp 12.600 ribu per liter.
“Kalau untuk kemasan seperti Minyakita, itu dijual ke masyarakat tidak boleh lebih dari Rp 14.000 ribu, wajib sesuai HET. Kecuali, minyak goreng merek kemasan lain, misal yang premium. Kalau Minyakita dijual di atas HET ya dilaporkan,” jelas Devie.
Operasi pasar minyak goreng hari ini digelar di 8 pasar tradisional. Di antaranya Pasar Wonokromo, Tambak Rejo, Pucang, Genteng Baru, dan sebagainya. Tak hanya digelar hari ini saja, operasi pasar minyak goreng juga akan diadakan kembali pada tanggal 16 dan 24 Februari 2023 mendatang, untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan.
Devie mengungkapkan, operasi pasar minyak goreng kali ini menarik animo para pedagang. Selain murah, pedagang juga tidak perlu repot untuk kulakan minyak goreng ke distributor. “Jadi kami drop langsung ke tempat (pasar), sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk jasa angkutnya,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Dinkopdag Kota Surabaya berkolaborasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya. Sebelum menggelar operasi pasar minyak goreng, PD Pasar Surya melakukan pendataan kepada pedagang pasar tradisonal, bahan pokok apa saja yang dibutuhkan.
Ia berharap, dengan adanya operasi pasar, tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan minyak goreng. Terutama, pada saat menjelang bulan ramadan pada Maret 2023 mendatang.
Di hari pertama operasi pasar Minyakita ini, masing-masing pasar mendapatkan pasokan antara 150-200 kardus. Satu kardusnya berisi 12 minyak kemasan, masing-masing berukuran satu liter dengan harga Rp 12.600 per liter.
“Minyakita ini hanya untuk pedagang dan harga jual ke pembeli (masyarakat) tidak boleh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkap Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo.(*)