SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Samieoddin meminta Pemkab Sumenep, Madura mengatasi dan mencarikan solusi terhadap wilayah rawan banjir.
Permintaan sekaligus penegasan itu disampaikan seiring dengan terjadinya banjir di wilayah Pragaan yang mengakibatkan Ponpes dan Puskesmas setempat terendam air dengan ketinggian lutut orang dewasa.
“Ini harus benar-benar dicarikan solusi agar kemudin tidak terjadi lagi hal serupa,” ujarnya, Selasa (29/11).
Kasian, kata Samik, ketika setiap musim penghujan lokasi tersebut selalu dilanda banjir. Sehingga, kegiatan belajar mengajar dan pelayanan kesehatan terganggu.
Dia mencontohkan, ketika banjir masuk ke asrama putra/putri Ponpes Al-Amien, para santri kelimpungan mencari tempat aman. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Kemudian di Puskesmas, pelayanan kesehatan sedikit terganggu. Contohnya, beredar di video, pasien digendong keluar dari ruang rawat untuk menghindari genangan air.
“Nah disinilah yang harus diperhatikan. Takutnya, ada pasien yang kritis, tidak mendapat pelayanan utuh gegara banjir. Ini kan repot akhirnya. Misalnya,” Samik mencontohkan
Dia menawarkan solusi, Puskesmas di Pragaan bisa dipindah ke tempat yang lebih tinggi dan atau jika ada saluran dreinase, perlu diperdalam lagi. Dan untuk Ponpes Al-Amien yang karena kiriman dari sungai sehingga saluran irigasi tidak mampu menampung denit air yang tinggi, maka mungkin perlu diperbaiki.
“Tidak hanya di lokasi itu. Lokasi lain yang rawan banjir juga perlu diperhatikan segera mungkin,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi meninjau lokasi terdampak banjir yang melanda Ponpes Al-Amien dan Puskesmas Pragaan untuk melihat dan memastikan warga yang terdampak dapat tertangani dengan baik.
Fauzi mendapat petunjuk bahwa banjir terjadi di Ponpes Al-Amien lantaran saluran irigasi di wilayah itu tidak dapat menampung debit air terlalu tinggi. Apalagi dimusim penghujan.
Dan Bupati Berkacamata itu langsung berjanji akan mencarikan solusi dengan cara bersuratan kepada Pemerintah Pusat mengenai saluran irigasi yang disebut-sebut tidak mampu menampung debit air yang tinggi ketika musim penghujan. (Upek)