SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Sufriadi (25) Asal Desa Gingging, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sukses menjalankan dunia usahanya sebagai pembatik lokal.
Sufriadi merupakan salah satu alumni di salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Sumenep. Ia terlahir dari keluarga petani.
Ia memulai membatik sejak tahun 2019 tepatnya masih duduk dibangku perkuliahan hingga saat ini terus aktif. Brand Batik tulis ini mengutamakan pelayanan dan pengantaran paket secara personal.
Pada tahun 2019 Modal awal yang ia miliki hanya Rp500 ribu untuk keperluan alat lukis, kain dan lainya yang berkaitan dengan membatik. Itupun didapatkan dari hasil pinjaman kepada salah satu sahabatnya.
Baginya, pengalaman tersebut sangat berharga dan menjadi modal besar untuk memulai bisnis di bidang batik tulis.
Untuk harga jual berfariasi. Mulai dari harga paling bawah Rp250 ribu, tertinggi Rp500 ribu. Harga tersebut tergantung dari tingkat kesulitan pengerjaannya.
“Pesanan perharinya pun berfariasi. Kadang 5 kadang lebih. Paling banyak itu ketika momen lebaran dan hajatan karena kebanyak dari pemesan itu untuk seragam,” paparnya, Jumat (20/5).
Dari hasil membatik dia sudah meraup keuntungan puluhan juta perbulan. Bahkan hasil karnyanya itu sudah masuk keberbagai kalangan.
Ia menekuni usaha batik, pertama karena terinspirasi dari hasil karya orang lain yang sangat bagus sehingga membuatnya berkeinginan besar menjadi seorang pembatik profesional.
Selain itu ia sadar bahwa batik merupakan karya seni dan warisan budaya yang wajib di tekuni agar terus terjaga kelestariannya.
Griya batik itu bernama A-Batik. Nama tersebut di adopsi dari bahasa madura yakni Abatek yang artinya melakukan pembatikan dengan menghadirkan pakaian batik tulis premium. Brand ini mengutamakan pelayanan dan pengantaran paket secara personal.
Batik telah ditetapkan sebagai karya agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh Organisasi Kebudayaan Dunia UNESCO pada 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional. (Upek)