SURABAYAONLINE.CO – Pasar smartphone tanah air diperkirakan akan bertumbuh 8% tahun ini. Pada 2022, IDC memprediksi akan ada 44 juta unit ponsel di Indonesia.
Tahun ini, IDC memperkirakan pasokan smartphone meningkat secara bertahap. Para vendor akan mulai menambah stok sebelum bulan Ramadhan datang.
Selain itu para perusahaan juga diprediksi akan mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain juga persiapan menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) mulai April 2022 mendatang.
“Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat. Ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10% ke 11%” ujar Associate Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (23/22).
IDC dalam laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker mengungkapkan pertumbuhan tahun ini terjadi setelah ada tren pemulihan pada 2021. Tahun lalu pengiriman smartphone mencapai 40,9 juta unit dengan pertumbuhan sebesar 11%.
Paruh pertama 2021 mengalami pertumbuhan sangat kuat 47% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara paruh kedua tahun lalu pasar mengalami pelambatan.
Sementara itu dalam laporan yang sama, Oppo menduduki posisi pertama penguasa pasar smartphone untuk Q4-2021. Perusahaan itu mengirimkan 2,1 juta unit dan pangsa pasar sebanyak 20%.
Vivo berada di belakang Oppo dengan pengiriman 2 juta unit dan pangsa pasar 19,6%. Menurut IDC, capaian keduanya karena mampu mempertahankan stabilitas pasokan di masing-masing perusahaan.
Baik Oppo dan Vivo juga memimpin segmen low-end dan mid-rage. Kedua segmen itu mencakup tiga perempat pangsa pasar smartphone dalam negeri pada kuartal 4 tahun lalu.