SURABAYAONLINE.CO – Era digital sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Baik orang dewasa maupun anak-anak pasti menggunakan gadget. Keputusan penggunaan gadget dan internet pada anak pun berbeda-beda. Ada yang tidak setuju untuk memperkenalkan penggunaan internet dan gadget pada anak yang belum masuk sekolah, tetapi ada pula orang tua yang sudah mengenalkannya di usia yang masih sangat muda. Sebenarnya, manakah yang lebih baik bagi perkembangan anak?
Dalam sebuah seminar, pemerhati media sosial, wartawan, sekaligus praktisi komunikasi, Wicaksono ‘Ndoro Kakung’, mengatakan bahwa kehidupan digital akan membuat anak biasa dan aktif di layar kaca, bukan di dunia nyata.
Nah, kebanyakan dari mereka sudah dikenalkan gadget oleh orang tua mereka sejak usia dini. Padahal, ada beberapa hal negatif, di antaranya:
Yang pertama adalah Informasi masuk tanpa batas, karena mudahnya mengakses segala sesuatu di internet, anak-anak yang tidak mengetahui apa yang salah atau janggal bisa dengan mudah masuk ke situs yang tidak boleh dikunjungi oleh anak seusianya.
Internet yang bersifat masif dan seketika, anak dengan sifat penasarannya berusaha untuk mencari tahu lebih dalam tentang hal-hal tersebut di internet. Ndoro Kakung menyarankan untuk memberi kesadaran pada anak bahwa ada baik dan buruk atau salah dan benar tentang internet serta dunia luar.
Kemudian dampak negatif lainnya adalah Nilai dan etika yang kabur, Konten positif dan negatif yang ada di internet mengalir sama derasnya. Misalnya bullying, hoaks, porno, radikalisme, sesuatu yang sedang terkenal, gosip terbaru, serta artis yang sedang naik daun pun bisa diakses kapan saja dan banyak pula yang memberitakannya. Karena anak tidak mengetahui mana yang salah dan benar, maka orang tualah yang berperan penting untuk mengajarkan anak tentang apa yang tidak baik dan baik di internet.
Ketika anak sudah terlanjur dikenalkan pada gadget atau internet, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk membatasi dan mengajarkan pada anak bagaiman cara menggunakan gadget dan internet dengan bijak, seperti yang diungkapkan oleh Ndoro Kakung.
Yang harus kamu lakukan pertama adalah Bicaralah pada anak, jelaskan pada anak dengan tenang tentang hal apa yang baik dan buruk di internet, hal apa yang boleh ia cari tahu dan apa yang tidak. Beritahu juga padanya bahwa hal yang dilarang tersebut memiliki dampak buruk untuk dirinya saat ini dan di masa depan.
Jangan ragu untuk memberitahu anak tentang konten negatif karena khawatir anak makin mencari tahu. Justru, beritahu dengan jujur menggunakan bahasa yang baik sambil mendukung kegiatan positif yang anak sukai dan bisa dapat di internet. Misalnya, si Kecil hobi membuat kue, jelaskan kepadanya ada situs yang memuat tentang kue.
Lakukan Edukasi diri, karena saat ini, anak tanpa diajari sudah bisa mencari apapun tanpa bantuan atau butuh diajarkan orang lain. Sebagai orang tua, Mums dan Dads juga harus aktif mencari tahu dan mengecek aplikasi, situs, dan apa yang sedang diminati oleh anak seusia mereka.
Coba mencari tahu dengan membuka berbagai sumber serupa tentang pengawasan anak di era digital. Dengan begitu, orang tua menjadi tahu lingkungan digital apa yang sedang diminati anak saat ini.
Selain itu, selalu gunakan mode parental kontrol, jadi sebelum memperbolehkan anak menggunakan gadget atau internet, memasang parental kontrol adalah kewajiban, terutama jika anak berusia di bawah 17 tahun. Pasang safety setting di televisi, komputer rumah, serta pada aplikasi yang hendak anak gunakan.
Kamu juga harus Terapkan aturan, Saat anak sudah meminta untuk memiliki gadget atau bermain internet seperti teman-temannya, ketika anak tersebut masih belum cukup umur, sebaiknya buat aturan dan kesepakatan tentang waktu dan hal apa saja yang boleh ia buka di internet. Orang tua harus tegas menjalankan aturan tersebut tanpa kompromi walaupun anak rewel.
Hal utama yang harus diperhatikan dalam mengenalkan anak kepada internet dan gadget adalah tentang konsistensi dan penjelasan yang diberikan kepada anak. Saat dirasa anak belum perlu menggunakan gadget, tetapi ia sudah meminta karena melihat teman-temannya, batasi waktu dan hal apa yang boleh ia lihat. Walaupun ia menangis dan merengek, orang tua harus konsisten. Dengan sendirinya ia akan memahami bahwa ada hal yang boleh dan tidak dilakukan saat menggunakan gadget dan internet. (Windi)