SURABAYAONLINE.CO – Kapal selam milik TNI AL KRI Nanggala hilang kontak di Perairan Bali Utara saat melaksanakan latihan menembak dengan torpedo. Rabu pagi (21/04). Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono mengungkapkan pencarianakan dilakukan 24 jam penuh.
Kecelakaan kapal selam TNI AL sepanjang sejarahnya baru pertama kalinya terjadi. Julius mengatakan pencarian dilakukan di perairan Bali Utara dengan kedalaman sekitar 700 meter. TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO ( International Submarine Escape and Rescue Liaison officer).
KRI Nanggala 402 dibuat di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977 dan mulai digunakan pada 1981, dengan kecepatan jelajah 21,5 knot dengan kapasitas penumpang 34 orang.
“KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi,” demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan.
Muhammad Haripin, pengamat pertahanan LIPI mengatakan kecelakaan kapal selam di dunia militer termasuk jarang. Peralatan militer punya standar yang lebih tinggi dibandingkan produk komersial atau produk sipil
Menurut Haripin kapal selam mengalami musibah karena dua faktor penyebab.
“Yang pertama, kendala teknis. Mungkin ada kerusakan teknis yang tidak terdeteksi atau yang dibiarkan berlarut-larut. Yang kedua, human error, atau faktor manusia,” kata Haripin.
“Bisa jadi, personel kurang latihan atau dihadapkan pada medan atau lapangan yang menantang atau tidak lazim,” tambahnya.
Baca Juga: Kapal Selam Jerman Mudah Disabotase Lawan, Ini Penyebabnya
Pada pukul 07:00 WIB ditemukan tumpahan minyak di sektiar posisi awal kapal menyelam dari pengamatan udara melalui helikopter. Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan termasuk dari AL Singapura, AL Australia, dan AL India.
Kapal selam ini mengangkut 53 orang, terdiri dari 49 anak buah kapal, satu komandan dan tiga orang pakar persenjataan.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan seperti dikutip sejumlah laporan, seluruh kapal pencari dikerahkan untuk melacak KRI Nanggala-402. Diduga kapal selam itu diperkirakan hilang di perairan sekitar 96 kilometer di lepas pantai Bali pada Rabu pagi (21/04). Kapal selam itu hilang kontak setelah KRI Nanggala 402 diberi lampu hijau untuk menyelam lebih dalam.
Baca Juga: PT PAL Luncurkan Kapal Selam Alugoro-405
KRI Nanggala 402 adalah satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal selam ini sempat diperbarui dan dilengkapi lagi selama dua tahun di Korea Slatan dan selesai pada 2012, menurut kantor berita Reuters.(*)