SURABAYAONLINE.CO – Malang (Jatim) – Revolusi Industri 4.0 yang kian pesat membuka ancaman baru bagi bangsa Indonesia selain harus bersaing dengan penguasaan teknologi digital ancaman akan terjadinya pergeseran karakter kepribadian bangsa juga menjadi tantangan tersendiri.
Mempertahankan nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang sesuai dengan Ideologi Pancasila menjadi tugas besar yang harus dihadapai bangsa ini dalam menghadapi revolusi Industri 4.0. dalam membekali mahasiswa generasi milenial tentang bagaimana mempertahankan budaya bangsa yang sesuai dengan ideologi Pancasila Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang mengadakan Seminar Nasional dan Call For Paper secara online (30/03/2021) Seminar bertajuk āInterpretasi Nilai-Nilai Ekonomi Pancasila bagi NKRI Berdaulat di Era Digitalisasiā ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta yang berasal dari lebih 10 instansi berbeda di Indonesia.
Menurut salah satu penyelenggara acara dari UM Vika Anissa kepada awak media (12/04/2021) melalui rilis menyatakan , “Seminar Nasional ini mendapatkan antusiasme yang luar biasa karena dihadiri oleh 4 pemateri yang sangat kompeten dalam bidang ekonomi dan Pancasila Paparan materi yang pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Hariyono M.Pd selaku wakil Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa Pancasila merupakan Sumber Inspirasi yang dapat digunakan dalam membangun kemandirian bangsa dalam hal ini perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang menduduki posisi yang strategis dan prospektif dalam membangun kemandirian ekonomi ke depan jaringan selular memungkinkan komunikasi, relasi, kolaborasi dan kooperasi (gotong royong) sehingga dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan digital nilai-nilai luhur Pancasila menjadi penting” ujarnya
Dari sisi yang berbeda Dr. Timbul Hamonangan Simanjuntak, SE, M.A selaku perwakilan dari Yayasan Bung Karno mengulas tentang bagaimana sistem demokrasi ekonomi Indonesia (Pasal 33 UUD 1945 ekonomi berdikari) yang bersumber dari Pancasila menghadapi realitas Industri 4.0. Menurutnya nilai nilai kekeluargaan kerjasama dan gotong royong sebagai jiwa bangsa Indonesia (Pancasila dinamis) menjadi leitstar dalam menghadapi perubahan paradigma saat ini menghadapi kehadiran industri 4.0.
Tidak hanya itu seminar nasional dan call for paper yang telah menjaring lebih dari 60 artikel dalam bidang ekonomi Pancasila ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si yang menerangkan bahwa fokus dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi adalah melokal-kan tujuan global SDGs ke dalam tujuan pembangunan desa dan perdesaan melalui SDGs Desa.
Saat ini desa didorong mengembangkan berbagai aktivitas dan potensi berbasis kearifan lokal yang produktif serta bernilai ekonomis juga desa diberi wewenang untuk mengatur perencanaan, pelaksanaan kegiatan untuk pengembangan lokal demi meningkatkan sinergi yang berlandaskan Ekonomi Pencasila dalam meningkatkan perekonomian desa.
Sebagi penutup Prof. Dr. Wahjoedi M.E selaku Guru Besar Jurusan Ekonomi Pembangunan FE UM juga menambahkan bahwa Pendidikan Ekonomi Pancasila di Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga sistem ekonomi sudah seharusnya Pendidikan formal dan non formal di Indonesia bersinergi dan bergerak bersama-sama dalam mewujudkan pembelajaran ekonomi Pancasila sehingga anak bangsa tidak akan melupakan bahwa Indonesia memiliki Sistem Ekonomi Pancasila yang mengandung ciri khas bangsa yang mampu mendukung kemajuan perekonomian lokal.
Dar semua yang disampaikan oleh seluruh nara sumber dapat digaris bawahi bahwa revitalisasi semangat Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, filsafat dan perwujudan Indonesia mandiri harus dipupuk kembali juga dijadikan fokus utama dari program pemerintah sehingga cita-cita kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia dapat segera tercapai. (Hermin/red)