SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Badan Pegawas Pemilu (Bawaslu) Jatim memberi banyak ruang untuk kaum perempuan lebih banyak telibat dalam pengawasan pemilu.
Salah satu buktinya adalah, Bawaslu Kabupaten Gresik memelopori dengan menggelar ‘Deklarasi Perempuan Awasi Pilkada Serentak 2020’ di Hotel Horison GKB, Kamis (26/11).
Deklarasi diikuti 8 orang perempuan komisioner kecamatan serta 90 orang perempuan Pengawas Kelurahan Desa (PKD) se Kabupaten Gresik. Acara juga diisi dengan diskusi bersama para perempuan Gresik yang tergabung dalam berbagai elemen organisasi masyarakat.
Eka Rahmawati, aggota Bawaslu Propinsi Jawa Timur Divisi Organisasi mengapresiasi langkah cepat Bawaslukab Gresik dan menyebut dekarasi ini bisa menjadi pintu bagi gerakan perempuan melawan politik uang..
“Deklarasi ini sekaligus untuk menentukan komitmen sekaligus penguatan bagi para Srikandi pengawasan. Karena kami adalah perempuan yang pengawas bukan pengawas perempuan,” ujar Eka saat memberi pengarahan.
Eka berharap pada pengawas Srikandi perempuan di Kabupaten Gresik, dalam melakukan praktik pengawasan bisa responsif gender.
“Ke depannya praktik pengawasan, secara kelembagan melakukan odvokasi reponsif gender, seperti hak cuti hamil atau melahirkan, atau bagi lelaki paternity bagi istrinya yang melahirkan,” jelasnya.
Komisioner Bawaslu Divisi SDM Maslukin berharap, deklarasi ini sebagai katalisator perubahan gerakan perempuan demokrasi yang bermartabat serta bisa membuat gerakan anti money politik di Gresik.
Maslukin mengatakan pihaknya juga mengacu pada Piigub DKI tahun 2017 lalu, ada 71 persen kelompok perempuan yang rawan serangan fajar atau money politik.
“Dengan deklarasi ini kita bangun kesadaran bagi kaum perempuan, sebagai agen perubahan domokrasi,” kata Maslukin. (san)