SURABAYAONLINE.CO-Belum adanya wakil bupati yang siap digandeng Bambang Haryo Soekartono (BHS) di Pilkada Sidoarjo, memunculkan ‘warning” bakal ada perubahan rekomendasi dari Partai Gerindra, tegas H.Abdul Malik SH.MH wakil ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, yang juga kordinator daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo, Senin (3/8)
Rekomendasi yang diberikan kepada Bambang Haryo beberapa waktu lalu itu, merupakan mandat kepada BHS, untuk segera mencari pasangan Cawabupnya di Pilkada Sidoarjo,Kalau tidak bisa Rekom BHS terancam dicabut ,kata Malik
Pasangan Cawabup yang dimaksud ini menurut Malik, wajib dari PKB atau minimal dari NU khususnya putra KH Agoes Ali Mashuri atau Gus Muhdlor.
“ Kita partai Gerindra ingin menjadi pemenang dalam Pilkada Sidoarjo 2020 nanti. untuk mewujudkan ini, BHS harus bisa memastikan pasangan Wabupnya dari PKB atau Gus Mihdlor. Jika tidak bisa, maka DPD Partai Gerindra Jawa Timur akan memunculkan opsi pasangan lain kepada DPP, agar memberikan rekom baru kepada pasangan lain,” papar Malik
Pasangan lain menurut Abdul Malik, adalah Cak Nur Ahmad (PKB) dan Mimik Idayana sebagai calon wakil bupatinya.
“Bisa jadi rekom akan berpindah nantinya.Tetap ada batas waktu di bulan Agustus ini untuk BHS, agar segera menentukan wakilnya,” pinta Malik.
Sebelumnya, BHS mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Gerindra, sebagai Bakal Calon Bupati Sidoarjo pada tanggal 7 Juli 2020 lalu .
Tapi belum disebutkan siapa nama Bacawabup yang akan mendampingi BHS.
Menurut BHS, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan tiga tokoh PKB dan NU Sidoarjo, agar mau digandeng sebagai Cawabupnya.
Tiga nama itu adalah Nur Ahmad Syaifuddin, Sullamul Hadi Nurmawan dan Gus Muhdlor.
sayangnya, klaim BHS ini, merupakan klaim sepihak dan dibantah oleh ketiga nya dan tidak mau dipasangkan dengan BHS (Rin)