SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Banyaknya keluhan terkait melonjaknya beban tagihan langganan, membuat Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zahriyah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke rumah pelanggan.
Beberapa rumah pelanggan yang didatangi, tersebar di Perum Griya Suci Permai (GSP) Perumahan Alam Bukit Mas (ABM), Perumahan Greenhill dan Gresik Kota Baru (GKB). Juga pelanggan di Jalan KH. Syafi’i Pongangan Manyat, Jalan Akim Kayat Gresik dan Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo.
Hanya ditemani seorang staff, Risa, sapaan akrabnya, mendatangi rumah pelanggan yang mengeluhkan lonjakan tagihan air pada bulan Juni. Ia mengecek meteran air serta melihat riwayat pembayaran, untuk dicocokkan dengan sistem dan angka pada meteran.
“Ternyata tagihannya sesuai dan mereka akhirnya mengakui, jika selama masa pandemi konsumsi air mengalami peningkatan,” kata Risa.
Saat sambang pelanggan, Risa banyak mendapat apresiasi serta dukungan dari masyarakat untuk memperbaiki tata kelola PDAM Giri Tirta Gresik. Bahkan, tidak sedikit warga yang menyebut jika kinerja PDAM di bawah kepemimpinannya saat ini lebih baik.
“Kalaupun siang mati, biasanya malam sudah keluar airnya,” kata Ketua RW 08 Perum GSP Desa Suci Slamet Riyadi ditemani warga.
Sementara itu, Zainul Asyikin, pelanggan lain menuturkan, sebelumnya dalam sebulan tagihan air hanya Rp 80 ribu namun sekarang jadi Rp 320 ribu. Meskipun demikian, Zainul menyadari jika ada lonjakan tagihan, lantaran penggunaan air juga meningkat.
“Selama masa pandemi memang kami sekeluarga sering di rumah, otomatis penggunaan air meningkat dan tagihan juga membengkak,” akuinya.
Menjawab itu, Risa meminta maaf lantaran selama pandemi petugas PDAM tidak melakukan pencatatan. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, dalam mencegah penularan Covid 19.
“Kami sarankan agar pelanggan melakukan pencatatan air secara mandiri. Jika perlu foto angka pada meteran bisa diupload di aplikasi android Giri Tirta Ceria. Dengan begitu jika ada kesalahan pencatatan di kami, hari itu juga akan kami koreksi. Namun setelah kami datang warga akhirnya mengakui jika penggunaan airnya banyak,” terangnya. (san)